PGN Cetak Laba Rp 1,7 T di Kuartal I, Lifting Migas Naik

PGN Cetak Laba Rp 1,7 T di Kuartal I, Lifting Migas Naik

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 29 Apr 2022 05:29 WIB
PGN
Foto: dok PGN
Jakarta -

Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat laba bersih pada kuartal I-2022 sebesar US$ 118,5 juta atau Rp 1,7 triliun (kurs Rp 14.345).

Laba bersih berasal dari pendapatan US$ 836,9 Juta. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto US$ 186,0 juta, laba operasi US$ 154,3 juta, dan EBITDA US$ 313,4 juta.

"Alhamdulillah PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022. Pemulihan kinerja operasional dari pemulihan ekonomi dan keberhasilan pengelolaan pandemi pemerintah berhasil menopang kinerja keuangan PGN sampai dengan triwulan I-2022. Kinerja volume niaga gas periode Januari sampai dengan Maret 2022 mencapai 915 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi triwulan I-2022 adalah sebesar 1.325 MMSCFD," jelas Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto dalam keterangannya, Jumat (29/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan volume lifting minyak dan gas pada triwulan I-2022 meningkat menjadi 25.557 BOEPD dari 16.562 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan triwulan I-2022.

Transportasi minyak juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 2,1 MMBOE dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,8 MMBOE. Demikian juga kinerja LPG processing mencapai sebesar 139 Ton per hari meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 121 Ton per hari.

ADVERTISEMENT

Sampai dengan Maret 2022, total pelanggan PGN telah mencapai 750.660 pelanggan dengan rincian 746.307 rumah tangga, 2.446 industri dan komersial, serta 1.907 pelanggan kecil.

PGN dalam perannya sebagai Subholding Gas, secara berkelanjutan akan menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect perekonomian nasional. Selain itu, PGN juga memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.

"Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dengan posisi kunci sebagai salah satu agregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat," pungkas Haryo.

(ara/ara)

Hide Ads