Indonesia menjadi salah satu negara dengan total harta karun terbanyak di dunia. Baru-baru ini ditemukan harta karun tersembunyi berupa tembaga dan emas Onto di dekat Mandalika. Total potensinya mencapai lebih dari 2 Miliar ton emas dan tembaga.
Lokasi penemuan harta karun berada di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Penemuan ini diumumkan oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM), Kamis (21/4) pekan lalu.
Secara rinci, harta karun yang ditemukan punya potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton tembaga dan emas. sedangkan untuk total potensi sumber daya mineral Tereka juga sebesar 1 miliar ton tembaga dan emas. Jika ditotal maka total potensi keseluruhannya mencapai lebih dari 2 miliar ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Desember 2019, PT Sumbawa Timur Mining (STM) sempat mengumumkan bahwa total potensi sumber daya tembaga-emas Onto mencapai 1,72 miliar ton. Lalu nilai potensinya meningkat 0,4 miliar ton atau 20% pada Desember 2021.
"Perkiraan potensi sumber daya mineral terbaru ini memperkuat keyakinan kami bahwa sumber daya mineral Onto memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan tembaga kelas dunia," kata Presiden Direktur PT Sumbawa Timur Mining (STM) Bede Evans dalam siaran persnya, Jumat (29/4/2022).
"Perkiraan terbaru ini juga telah memberikan optimisme bagi para pemegang saham STM dan seluruh tim STM, namun dengan tetap menerapkan kehati-hatian sejalan dengan perkembangan Proyek Hu'u untuk memasuki tahapan pengembangan proyek lebih lanjut," tambahnya.
Potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu'u milik STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 yang ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998, berlokasi di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat.
STM sendiri telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam kawasan KK Proyek Hu'u sejak tahun 2010. Perkiraan potensi sumber daya mineral yang diumumkan hari ini adalah hasil dari analisa 74 lubang pemboran, dengan total kedalaman 74.130 meter yang dibor ke dalam potensi sumber daya mineral Onto.
Pengeboran akan terus dilanjutkan pada tahun 2022 dan seterusnya, untuk mendukung studi lebih lanjut guna menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto dan memberikan data yang lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik Proyek Hu'u.
Sampai dengan saat ini, secara total, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor (total kedalaman 115.591 meter) di dalam kawasan KK (di Onto dan prospek lain) sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010.
(eds/eds)