Saudi Aramco menjadi perusahaan paling berharga di dunia dan berhasil menggeser Apple yang sebelumnya menempati posisi itu. Alasannya karena saham dan harga energi meningkat, sementara aksi jual saham terjadi di beberapa industri termasuk teknologi.
Kapitalisasi pasar Aramco mencapai sekitar US$ 2,43 triliun pada Rabu (11/5), melampaui Apple untuk pertama kalinya sejak 2020. Produsen iPhone turun lebih dari 5% selama perdagangan hari itu sehingga bernilai US$ 2,37 triliun.
"Langkah ini sebagian besar simbolis, tetapi ini menunjukkan bagaimana pasar bergeser ketika ekonomi global bergulat dengan kenaikan suku bunga, inflasi, dan masalah rantai pasokan," dikutip dari CNBC, Kamis (12/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham Saudi Aramco naik lebih dari 27% selama 2022. Pada Maret lalu, raksasa minyak tersebut melaporkan bahwa laba 2021 meningkat lebih dari dua kali lipat karena melonjaknya harga minyak.
Profil Saudi Aramco
Saudi Aramco merupakan perusahaan minyak raksasa milik negara Arab. Dikutip dari Economic Times, Aramco pertama kali ditemukan oleh Standard Oil Company milik keluarga Rockefeller pada tahun 1938.
Awalnya perusahaan dinamakan Perusahaan Minyak Amerika Arab dan produksi minyak mentahnya mencapai 500,00 barel per hari pada tahun 1949. Kemudian pada 1980, pemerintah Saudi membeli semua pemegang saham asli dan memiliki 100% saham perusahaan.
Pada delapan tahun kemudian, perusahaan minyak Arab Saudi (Saudi Arabian Oil Co/Saudi Aramco) secara resmi didirikan. Banyaknya cadangan minyak perusahaan menjamin kemakmuran di Arab Saudi.
Kerajaan bahkan menjadi pemimpin de facto dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan turut mengendalikan pergerakan di pasar minyak dunia. Perusahaan itu memiliki cadangan minyak mentah terbanyak kedua dan penghasil minyak harian terbesar di dunia.
Simak juga Video: Sosok Desboy, Pelindung Anak Jalanan Tanah Merah