Bahlil juga bercerita potensi kerjasama yang dibahas dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan CEO Air Products tersebut, Seifi Ghasemi. Bahlil bilang Air Product tak menutup kemungkinan untuk bisa mengelola bendungan-bendungan yang dimiliki Indonesia.
Pengelolaan bendungan itu untuk dibuatkan menjadi sumber hidrogen. Bahlil mengatakan itu menjadi investasi baru yang nilainya sebesar US$ 3 miliar. di luar rencana US$ 15 miliar untuk 3 proyek tadi.
"Investasi sekitar US$ 3 miliar, di luar US$ 15 miliar. Ini jadi fokus kita untuk mendorong tema G20 mendorong emisi karbon dan energi baru terbarukan" ungkap Bahlil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebuah potensi negara kita yang belum dimaksimalkan. Secara kebetulan, untuk hidrogen, Air Products, salah satu perusahaan terbesar dunia yang punya teknologi cukup luar biasa untuk mengembangkan ini dan tidak perlu dikhawatirkan," pungkasnya.
(hns/hns)