Beli BBM Pertalite Nggak Bebas Lagi Setelah Ada Aturannya?

Beli BBM Pertalite Nggak Bebas Lagi Setelah Ada Aturannya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 30 Mei 2022 20:00 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru


Aturan Beli Pertalite Tak Jalan-jalan

Terpisah, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno membenarkan adanya wacana pemerintah mengatur pembelian Pertalite dan LPG 3 kg. Namun demikian, wacana tersebut tak kunjung terealisasi hingga saat ini.

"Memang wacana itu pernah disampaikan pada kita namun sampai saat ini belum ada detil, kejelasan, tentang pelaksanaannya, mekanismenya dan aturan yang memang menyertai wacana untuk pelaksanaan, penggunaan dan pengaturan dari pembelian Pertalite dan LPG 3 kg," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pengaturan itu seharusnya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Apalagi, sudah banyak ditemukan adanya kebocoran dari penyaluran bahan bakar tersebut.

"Menurut kami hal itu sesungguhnya sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Karena kita sudah melihat ke tingkat kebocoran dari pengguna tidak tepat sasaran atas Pertalite dan LPG 3 kg sudah bertahun-tahun terjadi dan itu sudah tinggi sekali angkanya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, dia bilang tidak ada kata terlambat. Dia mengatakan, jika mau diatur maka harus jelas dan tegas aturannya. Hal itu mencakup pengawasan hingga penegakan hukumnya.

Tambahnya, pengaturan pembelian bahan bakar ini akan memberikan dampak positif khususnya pada beban subsidi.

"Saya kira ini akan sangat berdampak positif terhadap beban subsidi yang nanti akan ditanggung oleh pemerintah, karena yang betul-betul menggunakan adalah mereka-mereka yang memang berhak," jelasnya.



Simak Video "Pertamax Naik, Pertalite Kosong, dan Minyak 'Murah' Rusia"
[Gambas:Video 20detik]

(acd/ang)

Hide Ads