Denmark dan Belanda akan menjadi negara Eropa yang pasokan gasnya dihentikan oleh Rusia. Perusahaan energi asal Denmark Orsted dan perusahaan gas asal Belanda GasTerra menyebut Rusia akan menghentikan pasokan gas karena mereka tak mau membayar menggunakan Rubel.
Denmark dan Belanda menyusul Polandia, Bulgaria, dan Finlandia yang tak mau membayar gas menggunakan Rubel. Perusahaan Denmark Orsted menyebut jika mereka tak punya kewajiban secara hukum untuk membayar dalam mata uang rubel.
Memang perusahaan ini bertransaksi dengan perusahaan raksasa energi asal Rusia Gazprom hingga 31 Mei. Orsted hanya ingin membayar dalam mata uang Euro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada risiko Gazprom akan menghentikan pengiriman gas ke Orsted. Ini merupakan pelanggaran kontrak," tulis Orsted dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN, Selasa (31/5/2022).
Perusahaan-perusahaan ini meyakini meskipun Rusia menghentikan pasokan gas, mereka masih memiliki pasokan atau cadangan gas dalam jumlah yang cukup besar.
Sementara itu GasTerra juga menyebut telah menyiapkan strategi dan membeli gas dari pihak lain. Saat ini memang 4% total konsumsi energi Denmark dan 2% konsumsi energi Belanda berasal dari gas Rusia.
Sebelumnya pada Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam kepada negara-negara yang masuk dalam daftar tidak bersahabat untuk membayar gas menggunakan rubel.
Sejak ancaman itu Gazprom langsung menginformasikan kepada para pelanggannya untuk membayar menggunakan Rubel.
(kil/ara)