Pertamina Pastikan Penyaluran BBM & LPG Subsidi Jangkau Daerah 3T

Pertamina Pastikan Penyaluran BBM & LPG Subsidi Jangkau Daerah 3T

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Rabu, 01 Jun 2022 06:32 WIB
Pekerja memindahkan tabung gas LPG 3 kilogram subsidi di salah satu agen gas di kawasan Karet Tengsin, Jakarta, Kamis (30/12/2021). Kenaikan harga LPG nonsubsidi mendorong terjadinya peralihan pola konsumsi masyarakat menjadi lebih memilih gas LPG 3 kilogram bersubsidi atau gas melon, karena memiliki harga yang lebih murah.
Foto: Rengga Sencaya
Jakarta - Implementasi program BBM 1 Harga masih terus diperluas. PT Pertamina (Persero) menargetkan ada 92 titik BBM 1 Harga tambahan di tahun 2022 ini.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan program BBM 1 harga telah dijalankan Pertamina sejak 2017, atas arahan Presiden Joko Widodo. BBM 1 Harga tersebar di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di 112 kabupaten di Indonesia sebanyak 328 lembaga penyalur.

Adapun Untuk mewujudkan implementasi BBM 1 harga itu, Pertamina telah membangun dan mengoperasikan Lembaga Penyalur Program BBM Satu Harga dan melalui Program One Village One Outlet (OVOO).

Pada tahun 2022, dari target 92 titik BBM 1 Harga, saat ini telah dituntaskan sebanyak tujuh titik yang tersebar di Kalimantan Barat (2 titik), Kalimantan Tengah (1 titik), Sulawesi Utara (1 titik) dan Kepulauan Maluku (3 titik). Selain itu, sebanyak 65 titik BBM 1 Harga tengah dalam proses pembangunan dan perizinan Pemerintah Daerah.

Adapun lewat program One Village One Outlet (OVOO), Pertamina telah mengembangkan 217.687 pangkalan LPG 3 kg yang tersebar di 61.801 desa.

"Melalui OVOO Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan, agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa," kata Heppy dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2022).

Melalui infrastruktur distribusi energi yang telah dibangun, urai Heppy, sepanjang Januari- April 2022 Pertamina telah mengalirkan Solar bersubsidi dengan volume sekitar 5,2 juta KL, Pertalite sekitar 9 juta KL, dan LPG Subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta metrik ton.

Dalam APBN 2022, Pemerintah telah menambah besaran subsidi sebesar Rp 71,8 triliun, untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia.

"Pertamina didukung seluruh stakeholder akan terus memastikan penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi agar subsidi Pemerintah yang demikian besar tahun ini dapat dimanfaatkan dengan baik, tepat sasaran dan tidak over kuota," tutur Heppy.

Ia mengimbau masyarakat yang menemukan indikasi penyalahgunaan atau penyelewengan BBM subsidi di lapangan bisa langsung menghubungi call centre Pertamina di nomor 135.


(ncm/ega)

Hide Ads