Mulan Jameela Sentil Proyek Smelter Mandek, Bos MIND ID Bilang Begini

Mulan Jameela Sentil Proyek Smelter Mandek, Bos MIND ID Bilang Begini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 02 Jun 2022 18:47 WIB
mulan jameela di dpr
Foto: Instagram @mulanjameelacenter: Anggota Komisi VII DPR Mulan Jameel sentil proyek smelter mandek

Direktur Utama Holding MIND ID Hendi Prio Santoso pun buka suara soal keluhan yang disampaikan Mulan Jameela. Dia bilang proyek itu sudah mulai kembali berjalan pengembangannya.

"Kami akan perhatikan, proyek strategis yang terkendala. Khususnya smelter grade alumina refinery yang disampaikan Bu Mulan, sudah ada pengembangan saat ini," ungkap Hendi dalam forum yang sama.

Hendi mengakui proyek ini memang sempat terkendala, bahkan sampai dua tahun lamanya. Semua terjadi karena ada masalah dengan kontraktor yang membangun smelter tersebut. Namun kini sudah ada komitmen baru dari kontraktor proyek tersebut, dan proyek disebut Hendi sudah kembali berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang sempat terkendala karena kinerja kontraktor konsorsiumnya. Insyaallah sudah ada komitmen baru dari mereka. Pembangunan bakal dilanjutkan," jelas Hendi.

Dalam catatan detikcom, proyek smelter di Kalimantan Barat itu melibatkan perusahaan asal China, Aluminum Corporation of China Ltd (Chalco). Chalco bekerja sama dengan PT PP sebagai pihak yang menjadi kontraktor.

ADVERTISEMENT

Proyek tersebut diinisiasi oleh Inalum dan Antam, kedua perusahaan pelat merah ini mendirikan usaha patungan, PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). Inalum dan Antam tergabung dalam Holding BUMN Tambang, MIND ID.

Sebelumnya, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan menerangkan mandeknya pembangunan smelter ini sampai membuat Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan. Erick Thohir disebut meminta secara langsung agar Chalco mempercepat pembangunan smelter.

"Pak Menteri BUMN sendiri juga sudah melakukan pendekatan dengan Chalco untuk meminta agar pelaksanaan ini bisa on the track dan melihat di mana yang bisa dibantu oleh pemerintah Indonesia dalam mempercepat proyek ini," kata Dany dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (21/3/2022).


(hal/hns)

Hide Ads