Harga Minyak Dunia Makin Mahal, Dompet Pertamina Bisa Makin Kempis

Harga Minyak Dunia Makin Mahal, Dompet Pertamina Bisa Makin Kempis

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 03 Jun 2022 15:50 WIB
Logo Pertamina
Foto: Ari Saputra

Disisi lain, Mamit mengatakan bahwa sebetulnya secara regulasi Pertamina berhak untuk menaikkan harga Pertamax, tertuang dalam Perpres No. 69 tahun 2021 pasal 14A yang menyatakan kalau harga jenis BBM umum dapat ditentukan oleh badan usaha.

Oleh karena itu dia mengaku mendukung jika Pertamina ingin menaikkan harga Pertamax atau BBM dengan RON yang lebih tinggi, apalagi belum ada tanda harga minyak dunia akan turun. Bahkan menurutnya, harga minyak dunia berkemungkinan akan terus diatas US$ 100 per barel hingga akhir tahun 2022.

Fahmy Radhi, seorang pengamat energi dari UGM juga turut memberikan tanggapan mengenai kondisi Pertamina yang saat ini seakan sedang berdarah-darah. Menurutnya, pemerintah mampu meringankan beban tersebut apabila langsung membayarkan beban kompensasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi masalahnya beban kompensasi itu tidak dibayarkan langsung oleh pemerintah. Agar Pertamina tidak berdarah-darah, pemerintah dapat melakukan beberapa upaya seperti membantu lewat dana APBN. APBN mampu karena pemerintah juga mendapat keuntungan dari harga minyak yang kita dapatkan dari mengekspor 700 barel per hari dengan harga yang sedang tinggi itu. Tetap itu bisa meringankan," ujar Fahmy.

Fahmy juga menambahkan kalau keuntungan ekspor komoditas lain seperti batubara dan nikel yang harganya sedang naik ini masih cukup untuk memberikan subsidi terhadap konsumen Pertalite dan solar.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dirinya juga menambahkan bahwa sebenarnya secara langsung dengan tidak menaikkan harga BBM, Pertamina tidak menanggung kerugian sama sekali karena kerugian itu akan diganti kompensasi sehingga sebetulnya yang terbebani ialah pemerintah.



Simak Video "Video: Harga Minyak Dunia Diprediksi Meroket Usai AS Serang Iran"
[Gambas:Video 20detik]

(das/das)

Hide Ads