Horor Harga BBM Mahal di AS, Warga Curi Bensin Lubangi Tangki Mobil

Horor Harga BBM Mahal di AS, Warga Curi Bensin Lubangi Tangki Mobil

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Selasa, 07 Jun 2022 11:24 WIB
A customer pumps gas at a Shell gas station, Tuesday, May 10, 2022, in Miami. (AP Photo/Marta Lavandier)
Foto: AP Photo/Marta Lavandier
Jakarta -

Harga BBM di Amerika Serikat (AS) terus naik. American Automobile Association mencatat harga BBM di 50 negara bagian di AS melebihi US$ 4 atau Rp 57 ribu (kurs 14.400) per galon.

Akibat harga yang mahal beberapa laporan menyebut mulai terjadi aksi pencurian BBM. Menurut kesaksian Meidy, WNI yang menetap di Los Angeles, aksi pencurian dilakukan dengan melubangi tutup bensin dengan bor.

"Ada beberapa kasus, penutup bensin di mobil dibor, dan isi bensinnya dikuras," kata Meidy kepada detikcom, dikutip Selasa (7/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meidy menuturkan jika harga BBM di AS hanya berkisar US$ 4 saat pandemi. Setelah perang Ukraina pecah, harganya melambung dan berada di atas US$ 6 atau Rp 86.400 (kurs Rp 14.400). Bahkan nilainya sempat menyentuh US$ 7 atau Rp 100.400, yang mana merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah AS.

Berbeda dengan Indonesia, harga BBM di AS berbeda-beda tergantung wilayahnya.

ADVERTISEMENT

"Karena saya di LA, jadi masing-masing wilayah di LA berbeda-beda. Misal di Beverly Hills harganya kemarin saya lihat mencapai US$ 7, di Santa Monica US$ 6,85," jelasnya

Selain itu harga bensin di setiap stasiun pengisian juga berbeda-beda. Meski lokasi pom bersebelahan harga BBM belum tentu sama. Menurutnya hal ini sedikit berbeda dengan di Indonesia, yang mana harga rata-rata BBM masih sama.

Meidy menambahkan selain pemerintah, banyak pihak swasta yang mengelola pom bensin. Masing-masing pom saling bersaing menentukan harga tergantung dari jumlah permintaan.

Pecahnya konflik di Ukraina berkontribusi atas kenaikan harga BBM di AS. Saat ini pasar internasional menghentikan pasokan dari Rusia sebagai respon dari langkah Putin menginvasi Rusia.

Di sisi lain, jumlah konsumsi BBM mulai meningkat seiring rencana perjalanan pada musim panas. Namun, demand yang tinggi tidak diimbangi dengan pasokan memadai karena terbatasnya sumber bensin.




(zlf/zlf)

Hide Ads