Kata Pengendara soal Rencana Beli BBM Subsidi Pakai MyPertamina: Ribet!

Kata Pengendara soal Rencana Beli BBM Subsidi Pakai MyPertamina: Ribet!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 14 Jun 2022 15:01 WIB
Antrean sepeda motor di salah satu SPBU yang ada di Kudus, Kamis (9/6/2022).
Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jakarta -

Rencana pemerintah dalam membatasi pembelian Bahan bakar Minyak (BBM) subsidi dengan mewajibkan penggunaan aplikasi MyPertamina menimbulkan berbagai tanggapan masyarakat, khususnya para pengguna motor.

Salah satu pengguna motor, Ariyanto, mengatakan, menurutnya hal ini akan berimbas pada semakin panjangnya antrian kendaraan bermotor.

"Wah jadi makin ribet dong. Lihat sekarang aja antriannya udah sepanjang ini, apalagi nanti," ujar Ariyanto kepada detikcom ketika ditemui di salah satu SPBU di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (14/06/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pembatasan pembelian BBM subsidi memang perlu dilakukan oleh pemerintah. Namun apabila masyarakat jadi harus menggunakan aplikasi tersebut, kata Apriyanto, tentunya akan menyulitkan banyak pihak terutama masyarakat yang tidak memiliki smartphone.

"Kasihan rakyat yang tidak mampu. Pasti akan jadi kesulitan. Lebih baik yang dibatasi itu untuk mobil saja. Sekarang masih banyak juga mobil-mobil mewah yang menggunakan Pertalite," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Apriyanto juga mengaku kalau dirinya tidak tahu menahu mengenai wacana kebijakan ini. Ia berharap pemerintah bisa mengambil jalan terbaik, yang tentunya juga tidak mengorbankan masyarakat kecil.

Rio, salah seorang pengguna kendaraan bermotor lainnya juga memberikan tanggapan yang sama. Dirinya merasa kalau penggunaan aplikasi itu akan membuat sistem semakin panjang, hingga antrian menjadi lebih panjang pula.

"Ribet itu, mendingan udah kaya gini aja lebih gampang. Gini aja ngantrinya udah panjang," ujar Rio.

Rio juga mengaku dirinya bahkan belum pernah mendengar mengenai wacana kebijakan pembelian Pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina.

Di sisi lain, para petugas dari beberapa SPBU di DKI Jakarta juga menyampaikan masalah pada proses penggunaan aplikasi tersebut. Sutaji salah satunya. Dia mengatakan kalau sejak beberapa minggu lalu, aplikasi MyPertamina untuk transaksi kendaraan bermotor tidak dapat digunakan.

"Suka gangguan ini mesinnya. Kadang di sininya (nozzle) sudah keluar, tapi di aplikasinya belum jalan. Jadi suka lama transaksinya dan ribet," ujar Sutaji, petugas yang melayani detikcom saat itu.

Sutaji juga mengatakan bahwa memang aplikasi ini sangat bergantung dengan sinyal dan koneksi internet sehingga hal ini pun juga menjadi salah satu yang menghambat kepraktisan transaksi.Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP), menggantikan Premium. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan yang diteken tanggal 10 Maret 2022.

Pemerintah, dalam hal ini Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sedang dalam tahap menyusun petunjuk teknis dari agar penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite bisa tepat sasaran, salah satunya yaitu dengan mewajibkan para konsumen BBM subsidi menggunakan MyPertamina.



Simak Video "Pertamina bagikan 1.000 seragam sekolah untuk pengemudi ojek"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads