Perusahaan Minyak di AS Mau Kena Pajak Tambahan, Biden Setuju?

Perusahaan Minyak di AS Mau Kena Pajak Tambahan, Biden Setuju?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 15 Jun 2022 09:27 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok
Perusahaan Minyak di AS Mau Kena Pajak Tambahan, Biden Setuju?/Foto: Reuters
Jakarta -

Senator Amerika Serikat (AS) dari Demokrat Ron Wyden sedang menyusun pajak tambahan untuk industri minyak. Hal ini guna mengendalikan keuntungan yang meroket pada saat harga BBM berada pada rekor tertinggi.

Wyden yang memimpin Komite Keuangan Senat mengenakan pajak tambahan 21% atas kelebihan keuntungan perusahaan minyak dan gas yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 14,6 triliun (kurs Rp 14.600).

"Kode pajak kami yang rusak berfungsi untuk Big Oil," kata Wyden dikutip dari CNN, Rabu (15/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proposal yang sebelumnya dilaporkan Bloomberg, juga menyerukan pajak cukai 25% untuk pembelian kembali saham dan akan menutup celah laporan keuangan pada persediaan yang menurut para kritikus memungkinkan perusahaan minyak untuk mengecilkan keuntungan mereka dan menunda pajak tanpa batas.

"Proposal yang saya kembangkan akan menggandakan tarif pajak perusahaan atas keuntungan berlebih perusahaan, menghilangkan pembelian kembali yang mengerikan, dan mengurangi trik akuntansi," tutur Wyden.

ADVERTISEMENT

Langkah seperti itu bisa menjadi populer mengingat keuntungan perusahaan minyak melonjak dan harga BBM berada pada rekor tertinggi.

Di sisi lain, ada risiko bahwa pengenaan pajak tambahan pada industri minyak akan menjadi bumerang dengan menekan investasi pada saat perusahaan perlu mengeluarkannya untuk proyek pengeboran baru yang mahal demi memenuhi permintaan.

"Para pembuat kebijakan harus fokus pada peningkatan pasokan energi dan pengurangan biaya bagi orang Amerika," kata Wakil Presiden Senior Urusan Kebijakan, Frank Macchiarola.

Lihat juga video 'Joe Biden Abaikan Peringatan Buruk Elon Musk Soal Ekonomi AS':

[Gambas:Video 20detik]



Gedung Putih setuju tambah pajak? Cek halaman berikutnya.

Belum diketahui apakah Gedung Putih akan mendukung pajak tambahan yang diajukan Wyden, tetapi pekan lalu seorang pejabat mengecam keuntungan perusahaan minyak yang berlebihan.

Presiden Joe Biden bahkan melontarkan retorika kepada industri minyak pada Jumat (10/6), khususnya dengan memanggil ExxonMobil.

"Exxon menghasilkan lebih banyak uang daripada Tuhan tahun lalu," kata Biden.

Juru Bicara Wyden mengatakan pajak tambahan akan diterapkan berdasarkan margin keuntungan, bukan harga minyak. Secara khusus, pajak tambahan 21% atas keuntungan berlebih.

Proposal akan menghitung keuntungan berlebih dengan mengurangi pengembalian normal 10% pada biaya dari keuntungan saat ini. Hanya perusahaan yang menghasilkan keuntungan berlebih yang diharuskan membayar pajak berdasarkan proposal itu.


Hide Ads