Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan keputusan Gazprom tersebut adalah secara politis dan tidak dapat dibenarkan secara teknis.
"Bagaimana ini akan mempengaruhi pasar gas Eropa dan Jerman, kita harus menunggu dan melihat," katanya pada konferensi pers Rabu, dilansir melalui CNN Business.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak berhenti sampai disitu, Habeck mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Gazprom sengaja 'mengganggu gerobak apel'.
"Laporan saat ini dengan jelas menunjukkan bahwa pembenaran yang diberikan oleh pihak Rusia hanyalah sebuah dalih. Ini jelas merupakan strategi untuk meresahkan dan menaikkan harga," ujarnya.
Dalam menghadapi kondisi ini, Eropa telah mencoba untuk mengurangi impor gas alam Rusia sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari. Hal ini dilakukan dengan menetapkan target untuk mengurangi konsumsi gas Rusia hingga dua pertiganya pada akhir tahun, dan meningkatkan impor LNG sebagai penggantinya.
Akan tetapi, produsen utamanya yakni Freeport LNG mengatakan akan menutup fasilitasnya di Texas selama 90 hari setelah kebakaran terjadi minggu lalu, dan hanya akan beroperasi sebagian sampai akhir tahun ini.
Di sisi lain, dalam beberapa pekan terakhir, Gazprom telah memutus pasokan gas ke Polandia, Bulgaria dan Finlandia, dan ke perusahaan energi di Denmark, Jerman dan Belanda, karena penolakan mereka untuk membayar dalam rubel.
Meski begitu, beberapa perusahaan Eropa, termasuk ENI, telah mencoba mencari solusi. Perusahaan itu mengatakan pada bulan lalu bahwa mereka telah memulai proses pembukaan dua akun dengan Gazprombank, satu dalam euro dan satu lagi dalam rubel.
(hal/dna)