Kapan Mobil Mewah Tak Boleh Lagi Beli Pertalite?

Kapan Mobil Mewah Tak Boleh Lagi Beli Pertalite?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 20 Jun 2022 12:38 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Pemerintah berencana mengeluarkan aturan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar dan Pertalite. Salah satu tujuannya untuk melarang mobil mewah membeli BBM jenis khusus tersebut.

Namun hingga sekarang belum ada kriteria pasti terkait konsumen yang bisa membeli Solar dan Pertalite. Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dijten Migas) Tutuka Ariadji menyebut hal ini masih dalam proses pembicaraan.

"Kalau dari kami konsepnya sudah dimasukkan, dari kami sudah selesai masukan kami, kan Perpres itu lintas Kementerian, kita lihat lah posisinya masih di situ," kata Tutuka kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tutuka menerangkan, distribusi BBM bersubsidi harus tepat sasaran. Ia berharap masyarakat mawas diri dan sadar untuk membeli BBM sesuai dengan kemampuan.

"Intinya tepat sasaran. Jadi yang merasa itu bukan keperluannya, yang merasa cukup beruntung baik itu industri maupun perorangan, jangan mengambil jatah yang kurang beruntung," katanya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan, kondisi ini dapat memicu kenaikan inflasi yang mengganggu kehidupan masyarakat. Tutuka meminta masyarakat yang beruntung membantu kalangan yang kurang beruntung.

Menurut Tutuka, endorsement Peraturan Presiden (Perpres) menjadi bagian yang sangat penting. Harapannya Indonesia bisa mengejar efisiensi turun 10% agar lebih tepat sasaran.

Sebelumnya rencana pemerintah membatasi pembelian BBM subsidi lewat aplikasi MyPertamina jadi sorotan masyarakat. Wacana ini menimbulkan pertanyaan, khususnya terkait kriteria konsumen yang dapat membeli BBM bersubsidi.




(das/das)

Hide Ads