Jepang Minta 37 Juta Warganya Matikan Lampu, Ada Apa Nih?

Jepang Minta 37 Juta Warganya Matikan Lampu, Ada Apa Nih?

Ardan Chandra - detikFinance
Selasa, 28 Jun 2022 11:44 WIB
Jakarta -

Pemerintah Jepang mendesak orang-orang di Tokyo dan wilayah sekitarnya untuk lebih sedikit menggunakan listrik. Hal ini dikarenakan adanya gelombang panas.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang memperkirakan permintaan listrik akan tinggi pada siang hari. Orang harus mematikan lampu yang tidak digunakan, namun tetap menggunakan pendingin ruangan atau AC untuk meredam gelombang panas.

Selama berminggu-minggu, para pejabat telah memperingatkan krisis listrik karena meningkatnya suhu. Selama akhir pekan, suhu di Tokyo naik di atas 35 derajat celcius, sementara di Isesaki mencapai rekor 40,2 derajat celcius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu merupakan suhu tertinggi yang tercatat di Juni. Biasanya suhu pada Juni yang bertepatan dengan musim panas berada di bawah 30 derajat celcius.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan bahwa kelebihan kapasitas pembangkit listrik diperkirakan turun menjadi 3,7% pada Senin sore di Tokyo dan daerah sekitarnya. Ini mendekati batas 3% yang diperlukan untuk daya yang stabil.

ADVERTISEMENT

Pemerintah Jepang meminta orang-orang untuk mematikan lampu yang tidak terpakai selama tiga jam pukul 15.00 waktu Tokyo sambil menggunakan AC kala jam-jam panas.

Meskipun produsen listrik berupaya keras meningkatkan pasokan, kementerian mengatakan situasinya tidak bisa diprediksi karena kenaikan suhu.

"Jika ada peningkatan permintaan dan masalah pasokan tiba-tiba, margin cadangan akan turun di bawah minimum yang dipersyaratkan 3%," kata pemerintah dikutip dari BBC, Selasa (28/6/2022).

Pasokan listrik di Jepang mengetat usai gempa dan memaksa beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir menangguhkan operasi. Beberapa pembangkit fosil yang sudah tua juga ditutup untuk menekan emisi karbon.

Pemerintah Jepang meminta rumah tangga dan perusahaan menghemat listrik sebanyak mungkin selama musim panas. Sementara itu, ada 46 orang di Tokyo yang dibawa ke rumah sakit karena serangan gelombang panas pada Minggu sore. Bahkan ada pria 94 tahun di Kawagoe meninggal karena gelombang panas.

(ara/ara)

Hide Ads