Beli Pertalite di Jabodetabek Belum Wajib Pakai MyPertamina, Kapan Berlaku?

Beli Pertalite di Jabodetabek Belum Wajib Pakai MyPertamina, Kapan Berlaku?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 28 Jun 2022 15:20 WIB
MyPertamina/Dok Eduardo Simorangkir
Foto: MyPertamina/Dok Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Per tanggal 1 Juli nanti, pembeliaan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar akan mulai diperketat. Para pengendara yang ingin membeli kedua jenis BBM tersebut wajib terdaftar di MyPertamina.

Untuk uji coba awal, kebijakan ini akan diberlakukan terlebih dahulu di 11 daerah yang tersebar di 5 provinsi di Indonesia. Namun, Jabodetabek tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga SH C&T Irto Ginting mengatakan Jabodetabek akan menyusul kemudian. Pengumuman mengenai hal tersebut akan dirilis nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti menyusul," ujar Irto kepada detikcom, Selasa (28/06/2022).

Dengan kata lain, belum dapat dipastikan kapan tepatnya kebijakan tersebut diberlakukan di Jabodetabek.

ADVERTISEMENT

Sebagai tambahan informasi, Adapun 11 daerah yang wajib menggunakan MyPertamina untuk beli Pertalite dan Solar per 1 Juli 2022 ialah Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta, dan Kota Sukabumi.

Masyarakat tidak perlu khawatir apabila tidak memiliki aplikasi MyPertamina, karena pendaftaran dilakukan semua di website MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/.

Pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan. Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar.

"Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital," ujar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dalam keterangannya.




(zlf/zlf)

Hide Ads