Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Vladimir Putin di Moskow membahas potensi kerja sama yang bisa dijajaki. Salah satunya adalah kerja sama di bidang pengembangan nuklir.
Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Putin menyatakan tertarik mengembangkan industri nuklir Indonesia. Dia mengatakan, banyak perusahaan energi Rusia yang sudah beroperasi di Indonesia.
"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi yang beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," kata Putin dalam pernyataan resminya, dikutip dari kantor berita Rusia, RIA Novosti, Jumat (1/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin mengklaim perusahaan energi Rusia cukup kompeten dan berpengalaman. Putin pun sesumbar bahwa teknologi yang dimiliki perusahaan Rusia tidak tertandingi.
Dalam pembicaraan itu, Putin menyodorkan nama Rosatom State Corporation yang bersedia mengambil bagian dalam pengembangan dalam proyek bersama. Rosatom merupakan perusahaan energi nuklir terkemuka, yang sudah bermitra di 50 negara di dunia.
"Termasuk proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi teknologi nuklir, misalnya, di bidang kedokteran dan pertanian," katanya menambahkan.
Putin sangat mengapresiasi pertemuannya dengan Jokowi. Ia menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra utama Rusia di Asia-Pasifik.
Putin mengingatkan peran dan partisipasi Rusia dalam pembangunan di Indonesia. Menurutnya, pembangunan transportasi dan infrastruktur seperti rumah sakit, stadion, dan institusi penting lainnya memiliki campur tangan insinyur handal dari Rusia.
(zlf/zlf)