Jakarta -
Beberapa pekan terakhir, MyPertamina menjadi salah satu topik terhangat yang terus diperbincangkan netizen. Ditambah lagi, pada pagi ini atau tepatnya hari pertama pendaftaran MyPertamina dibuka, laman https://subsiditepat.mypertamina.id/ tidak dapat diakses.
Berbagai kritik dilayangkan oleh netizen di sosial media Twitter. Mulai dari error yang terjadi pada aplikasi, kontroversi penggunaan ponsel sebagai sarana pembayaran di SPBU, pembayaran lewat aplikasi yang hanya tertaut pada Link Aja, hingga aplikasi tersebut yang mendapat review jelek di Playstore. Bahkan, MyPertamina menjadi salah satu topik paling trending, dengan 10,5 ribu tweet.
1. Aplikasi Tidak Dapat Diakses
Seperti halnya keresahan yang dialami oleh oleh akun @aldi*******. Dia merupakan satu di antara ribuan konsumen Pertamina yang gagal untuk melakukan pendaftaran MyPertamina pagi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berapa kali di coba gagal terus ! Baru sampe tahap verifikasi no,selalu di ulang dengan aplikasi my pertamina. Sangat mengulur waktu saya. Sempat keburu kehabisan bensin kalo gini mah #MyPertamina. Ada yg hp nya gini juga gak ? π. Gagal di verifikasi mulu," tulis akun tersebut.
Protes yang dilakukan netizen secara berbondong-bondong ini memang benar disebabkan oleh error pada laman tersebut. Hal ini disinyalir terjadi karena penumpukan pendaftaran di hari pertama dibukanya pendaftaran ini. Karena gangguan pada sistem pendaftaran ini, tidak sedikit dari netizen yang meragukan kesiapan baik dari pertamina sendiri maupun Pemerintah dalam implementasi kebijakan ini.
"Woooyyy gmn nih @MyPertaminaID ?? #mypertamina belom siapp ya??" tulis akun @akhm*****. sambil mengunggah laman registrasi MyPertamina yang bertuliskan 'terjadi kesalahan pada server'.
"Iya, emang terjadi kesalahan, salah dalam mengurus negara sepertinya wkwkwkwk #MyPertamina #ribet #pertalite," bunyi cuitan yang diunggah oleh akun @yudh*****.
2. Penggunaan Ponsel di SPBU
Tidak hanya itu, penggunaan ponsel di lingkungan SPBU menjadi salah satu yang paling kontroversial. Pasalnya, penggunaan ponsel dilarang di SPBU karena membahayakan para pengunjung, sedangkan pembayaran dianjurkan menggunakan MyPertamina. Seperti salah satu cuitan yang diunggah oleh akun @txtdr*********.
"Dilarang main hp di pom bensin, tapi mau beli pertalite harus buka hp wkwkwk. pertamina [Rasakan ledakannya]," bunyi cuitan akun tersebut.
Sebelumnya, akun tersebut juga membagikan sebuah yang sempat viral di media sosial. Video tersebut berisi seorang pengendara motor dalam suatu game simulasi kehidupan. Pengendara motor pun tersebut pergi ke SPBU, kemudian tautan gambar ponsel berisi aplikasi MyPertamina pun muncul. Seketika, SPBU pun meledak. Unggahan ini bahkan disukai oleh 5.329 akun.
Lanjut ke halaman berikutnya.
3. Aplikasi MyPertamina yang tertaut pembayaran lewat LinkAja
Meski pembayaran lewat cash dan kartu tetap dibuka, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan metode pembayaran yang terbatas dengan menggunakan LinkAja.
"Masalah sederhana aj dl. Biasa kt beli bensin, diisiin, bayar pake uang, kelar, cabut. Klw pake MyPertamina mlh ribet. Msti top up LinkAja. Mw bayar bensin msti scan QR, input nominal, input PIN. Klw iy app-nya responsif, kalau gak? Kalau device kt lag? Antrian panjang bosque," tulis akun @acetic******.
Bahkan, banyak juga di antara mereka yang mengeluhkan biaya admin sebesar Rp 1.000 per transaksi lewat aplikasi tersebut.
"MyPertamina ada biaya admin Rp. 1000,_ / transaksi. Coba berapa ratus ribu orang yg akan beli bbm di SPBU X Rp. 1000. Rakyat lagi aza yg rampok," bunyi cuitan yang diunggah akun @yashud******.
4. Netizen Beri Rating Jelek di PlayStore
Karena berbagai kekisruhan yang terjadi, para netizen kompak memberikan rating buruk untuk aplikasi MyPertamina. Saat berita ini dibuat, terpantau oleh detikcom rating yang tercantum di playstore hanya bintang 1,3 dengan 158 ribu ulasan.
"Aplikasinya kurang responsip, Saat saya pertama kali daftar dan login, tiba2 aplikasinya bilang "nomor atau pin salah" (padahal sesah sesuai semua), selanjutnya saya reset pin, yg pilihannya "hanya" melalui SMS tapi sampai berpa kali reset SMS tidak datang-datang, padahal jaringan saya bagus tidak gangguan sa sekali... Harus di perbaiki dulu aplikasinya sebelum di rilis apalagi infonya ini aplikasi yg penting buat nanti isi Bensin," tulis salah satu akun Play Store, yang disukai hingga 2.892 akun.
"Pas mau daftar aja error terus, gak bisa verifikasi nomor hp, udah berapa kali tetep gak bisa. Kalo masih banyak bug gini mending sediain scan pake e-wallet lain aja, kaya gopay, shopeepay, ovo. kalo error nya pas ngantri pasti lebih ribet! Mohon fix bug dulu buat developernya!
Dalam ulasan aplikasi tersebut, hampir seluruhnya berisi kritikan pedas dari para pengguna aplikasi. Hal ini semakin memperkuat opini masyarakat mengenai ketidaksiapan Pemerintah dan Pertamina dalam menjalankan sistem baru ini.
Sebagai tambahan informasi, per 1 Juli 2022 ini dilakukan uji coba pendaftaran akun MyPertamina melalui aplikasi MyPertamina dan website https://subsiditepat.mypertamina.id/. Sebagai tahap awal, baru diwajibkan bagi kendaraan roda empat dan beberapa lokasi yakni di Kota Bukit Tinggi, Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjarmasin, Kota Yogyakarta, dan Manado.
Setelah kehebohan mengenai gangguan pada MyPertamina ini, beberapa jam setelahnya muncul pemberitahuan terkait optimalisasi laman pendaftaran sehingga netizen mulai mereda.
"Hi sobat Pertamina, terimakasih sudah mendaftar. Saat ini kami sedang melakukan optimalisasi, sabar ya kami akan segera kembali," bunyi keterangan tersebut.