Menurutnya, jika harga BBM subsidi dinaikkan seperti pertalite diprediksi kebutuhan lainnya juga akan meningkat. Ia mencontohkan dengan kenaikan harga komoditas hingga transportasi yang juga menggunakan BBM.
"Jauh lebih besar dinaikan risikonya, itu memicu seperti transportasi masyarakat kita tahu ada taksi online yang rata-rata pakai pertalite. Itu akan naik biayanya, belum lagi pesan makan dengan ojek online, itu ojek online pastikan pakai pertalite. Ongkosnya akan naik," tutupnya.
Sebagai informasi, Jokowi sebelumnya kembali menyinggung soal kenaikan harga BBM di negara lain. Sementara Indonesia masih melakukan subsidi untuk jenis BBM pertalite. Hal ini disampaikan dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 di Medan hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, pertalite di negara sudah menyentuh angka Rp 31.000-an per liter untuk Singapura dan Jerman, sementara Thailand Rp 20.878 per liter. Jokowi pun bertanya apakah setuju jika harga BBM naik.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga bertanya kepada undangan yang hadir. Apakah setuju jika harga BBM dinaikkan.
"Jangan tepuk tangan dulu, ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi. Kalau sudah tidak kuat mau gimana lagi ya kan, kalau BBM naik ada yang setuju?," tanya Jokowi.
(dna/dna)