Prancis Buru-buru Beralih ke Minyak, Khawatir Rusia Setop Pasokan Gas

Prancis Buru-buru Beralih ke Minyak, Khawatir Rusia Setop Pasokan Gas

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 11 Jul 2022 09:08 WIB
Ketegangan Rusia dan negara-negara Eropa imbas perang di Ukraina berbuntut panjang. Rusia balas sanksi ekonomi dengan setop pasokan gas ke sejumlah negara Eropa
Ilustrasi Gas Rusia/Foto: AP Photo/Czarek Sokolowski
Jakarta -

Perusahaan di Prancis mempercepat rencana darurat dan mengubah boiler gas menjadi minyak. Hal itu dilakukan untuk menghindari gangguan jika Rusia menghentikan pasokan gasnya yang bisa menyebabkan pemadaman listrik.

Beberapa eksekutif perusahaan Prancis berkumpul di sebuah konferensi bisnis dan ekonomi di Prancis Selatan. Mereka bahkan mengatakan sedang mempersiapkan kemungkinan pemadaman listrik.

"Kami telah mengubah boiler kami sehingga mampu menggunakan gas atau minyak. Kami bahkan dapat beralih ke batu bara jika perlu," kata Florent Menegaux, bos Michelin (MICP. PA) salah satu pembuat ban terkemuka di dunia dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menegaux menyebut Eropa kemungkinan besar kekurangan gas, namun minyak masih akan tersedia sebagai alternatif. Mengingat dibutuhkan berhari-hari untuk memulai produksi ban di pabrik, penting mempertahankan pasokan energi yang stabil.

Rusia pada Juni mengurangi aliran melalui pipa Nord Stream 1, rute utamanya untuk pengiriman gas ke Eropa barat hingga 40% dari kapasitas. Politisi dan industri khawatir akan ada kendala pasokan lebih lanjut terkait invasi Rusia ke Ukraina, yang digambarkan Rusia sebagai operasi militer khusus.

ADVERTISEMENT

Di seluruh Eropa, industri telah beralih ke bahan bakar yang lebih berpolusi daripada gas karena hal itu memberikan prioritas untuk mengatasi biaya ekonomi dari gangguan bisnis dan lonjakan harga energi, daripada target jangka panjang untuk beralih ke bahan bakar nol karbon.

"Mari kita bersiap untuk pemutusan aliran gas Rusia. Hari ini skenario yang paling mungkin," kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire kepada eksekutif perusahaan Prancis.

Prancis bergantung pada nuklir sekitar 70% dari listriknya, yang berarti ketergantungan langsung pada gas Rusia jauh lebih sedikit daripada Jerman. Meski begitu, produsen listrik EDF yang dikendalikan negara sedang berjuang memenuhi kebutuhan karena pembangkit listriknya sudah tua.

Produksi energi di 29 dari 56 reaktor nuklirnya telah dihentikan oleh inspeksi dan perbaikan. Pemerintah Prancis sedang memeriksa perusahaan mana yang bergantung pada pasokan energi yang tidak terputus.

Prancis juga berusaha mengurangi dampak lonjakan harga energi dengan membatasi harga gas dan listrik eceran hingga akhir tahun, yang telah membantu menjaga inflasi Prancis di antara yang terendah di Eropa.

Lihat juga video 'Uni Eropa Teken Kerjasama Suplai Gas dengan Israel dan Mesir':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Hide Ads