Tahan Harga Pertamax, Pertamina Harus Apa biar Nggak Boncos?

Tahan Harga Pertamax, Pertamina Harus Apa biar Nggak Boncos?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 11 Jul 2022 19:15 WIB
Mulai hari ini berbagai harga BBM turun serentak, mulai dari bensin premium, solar, Pertamax hingga Pertalite. Harga premium di wilayah Jawa-Madura-Bali turun dari Rp 7.400/liter jadi Rp 7.050/liter.
Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) masih menahan harga Pertamax di bawah harga keekonomiannya. BBM RON 92 itu dibanderol pertamina sebesar Rp 12.500 per liter.

Padahal, per 10 Juli kemarin, harga tiga jenis produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex mengalami kenaikan.

Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, Pertamina perlu berupaya menutupi beban subsidi yang ditanggungnya. Agar tidak merugi, BUMN Minyak dan Gas itu perlu melakukan efisiensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertamina harus meningkatkan efisiensi atau cari keuntungan yang lain. Kan Pertamina memiliki industri hulu, dari eksploitasi ladang-ladang gas," ungkap Piter kepada detikcom, Senin (11/7/2022).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pengamat dari Energy Watch, Mamit Setiawan. Menurut Mamit, Pertamina perlu melakukan efisiensi dan mengoptimalkan bisnis di sektor hulu.

ADVERTISEMENT

Mamit pun menggarisbawahi peran pemerintah dalam membantu BUMN. "Pemerintah harus commit bayar subsidi ke Pemerintah, membuktikan kehadirannya kepada BUMN, ya dengan membayar komitmen tepat waktu," uarnya.

Di tengah lonjakan harga minyak dunia, Pertamina perlu meningkatkan penerimaan di sektor hulu untuk menambah penerimaan. Menurutnya, sektor hulu dapat mengurangi kerugian Pertamina meskipun masih menahan harga BBM di bawah harga keekonomian.

Mamit mengatakan, alasan Pemerintah tidak menaikkan harga Pertamax adalah demi menghindar protes masyarakat, serta menjaga daya konsumsi. Sementara itu, Piter Pertamina masih mempertimbangkan program dari pemerintah pusat. Pertamina bukan sepenuhnya lembaga profit sehingga tidak bertumpu pada perspektif mendapatkan laba.

(dna/dna)

Hide Ads