Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Jumat (29/7), mengunjungi kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Lawatan ini memastikan keberlangsungan pembangunan proyek fasilitas pemurnian (smelter) tembaga baru berkapasitas 1,7 juta dry metric ton (dmt) per tahun milik PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Dari yang terukur, progres (pembangunan) lebih cepat dari yang ditargetkan. Sudah mencapai 34,9% di akhir bulan Juni 2022, dengan biaya yang dikeluarkan lebih dari US$ 1,15 miliar," kata Arifin dalam keterangannya, dikutip Sabtu (30/7/2022). Arifin didampingi Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di lokasi pembangunan smelter.
Saat ini, sudah terdapat 10.500 titik tiang pancang serta berlangsung pula pengecoran (concrete pouring) untuk fondasi struktur. "Ditargetkan akhir tahun 2022 mencapai 50%. Kita harapkan di kuartal II-2023 konstruksi udah selesai, terutama proyek smelting eksisting yang ekspansi," ujar Arifin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mendukung pembangunan smelter Freeport, dilakukan rekrutmen pekerja konstruksi sebanyak 3.500 orang, yang terdiri dari 98% tenaga kerja Indonesia, 50% diantaranya tenaga kerja lokal Jawa Timur. Hal ini diharapkan untuk menjaga akselerasi progres tersebut sedini mungkin.
"Proyek pembangunan harus tetap on progress. Untuk itu, kebutuhan tenaga kerja lokal akan dioptimalkan," ungkap Arifin.
Kementerian ESDM mengapresiasi upaya PTFI serius menggarap proyek smelter tersebut. "Secara keseluruhan saya puas. Progresnya cukup bagus, sangat berbeda dengan kunjungan pertama kali lalu," jelasnya.
Dalam pembangunan smelter terdapat ekspansi kapasitas pada smelter eksisting sebesar 0,3 juta dmt/tahun oleh PT Smelting, serta pengolahan logam berharga (precious metal refinery) yang mencapai 6.000 ton/tahun. PTFI menyiapkan investasi pada belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 3 miliar untuk proyek pembangunan smelter tersebut.
Berlanjut ke halaman berikutnya.