Stok Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tersisa untuk 15 hari. Sementara antrean pengendara untuk mengisi BBM subsidi tak surut.
Namun, menurut Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman angka tersebut sebenarnya masih dalam kondisi aman.
"Ketahanan stok yang saya sampaikan tadi per Juli, ini menurut laporan yang kami terima Pertalite di atas 15 hari dan Pertamax 21 hari. Soal 20 hari artinya secara umum BBM kita di terminal itu dalam kondisi aman per 30 Juli 2022," kata Saleh dalam tayangan CNBC Indonesia Energy Corner, dikutip Senin (1/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh menjelaskan kuota BBM telah dibahas dengan komisi VII dan Pertamina. BPH Migas menyampaikan proyeksi meningkatnya laju kegiatan ekonomi yang juga mendongkrak konsumsi BBM.
Sementara untuk penambahan kuota BBM merupakan domain pemerintah, posisi BPH Migas menunggu apa yang menjadi keputusan terkait penambahan atau pengetatan konsumsi yang dilakukan.
Di sisi lain BPH Migas mengajak masyarakat untuk menggunakan BBM non subsidi dan sekaligus berhemat.
"Jadi masyarakat bisa lebih hemat konsumsi BBM di tengah kondisi global dan domestik saat ini serta kita mencoba sinergi dengan Kementerian untuk penggunaan transportasi publik sebagai opsi masyarakat menggunakan BBM," jelasnya.
Saleh menambahkan kendaraan yang digunakan untuk transportasi umum diharapkan tidak akan terganggu dengan kondisi BBM ini. Termasuk untuk sektor niaga dan sektor sejenisnya.
Namun untuk konsumen perorangan yang menggunakan roda empat diarahkan menggunakan BBM non subsidi.
"Jadi penggunaan BBM diharapkan bisa produktif dan kemudian masyarakat bisa lebih hemat menggunakan BBM subsidi, kalau non subsidi silakan," tutur Saleh.
Saksikan juga program Blak-Blakan episode: Kala Eks Panglima Obrak-abrik Sarang Mafia Tanah