Ini yang Bikin Harga BBM di Berbagai Negara Beda-beda Harganya

Ini yang Bikin Harga BBM di Berbagai Negara Beda-beda Harganya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 03 Agu 2022 17:14 WIB
Infografis Daftar Harga Terbaru BBM Pertamina
Ilustrasi/Foto: Infografis detikcom/Fuad Hasim
Jakarta -

Harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai negara berbeda-beda. Bila mau dibandingkan dengan Indonesia misalnya, masih banyak negara yang menjual BBM lebih mahal dan banyak juga negara yang menjual BBM jauh lebih murah.

Sederet faktor mempengaruhi hal tersebut. Mulai dari harga pasar minyak mentah dunia hingga kebijakan setiap negara. Setidaknya ada 6 hal yang mempengaruhi harga BBM di berbagai negara menjadi berbeda-beda.

Berikut ini daftarnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Harga Minyak Dunia

Menurut Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan faktor utama yang membuat harga BBM berbeda-beda di berbagai negara adalah harga minyak dunia. Apalagi bagi negara-negara yang masih melakukan impor minyak mentah. Indonesia salah satunya.

Memang harga minyak yang jadi acuan tetap tak berbeda. Namun, ada nilai tukar mata uang tiap negara terhadap Dolar Amerika Serikat yang membuat harga menjadi berbeda.

ADVERTISEMENT

"Faktornya banyak, yang pertama adalah harga minyak dunia sejauh mana pergerakannya, ini paling utama. Kan itu jadi terkait kurs mata uang terhadap Dolar juga. Kan kalau importir harus melihat dua hal tersebut ya," kata Mamit kepada detikcom, Rabu (3/8/2022).

2. Ongkos Produksi Kilang

Untuk bisa menjadi BBM dan siap pakai, minyak mentah harus diolah di kilang. Nah pengolahan minyak di kilang ini juga butuh biaya. Seberapa besar biaya kilangnya itu lah yang membedakan harga BBM di tiap negara.

"Kemudian ada juga biaya kilang ya, di situ ada ongkos produksi. Ongkos pengolahan. Ini yang masuk ke dalam komponen harga," ujar Mamit.

3. Pajak dan Retribusi

Faktor berikutnya adalah besaran nilai pajak yang berbeda-beda di tiap negara. Ada yang pajaknya rendah, ada juga yang pajaknya tinggi. Ada yang pajaknya tak terkalahkan, ada juga yang pajaknya banyak.

Contoh di Indonesia saja, deretan pajak diterapkan untuk BBM. Di negara lain belum tentu seperti itu.

"Kemudian pajak ya. Kan beda-beda tiap negara. Di kita aja kan banyak nih pajaknya, pajak di daerah, terus iuran BPH Migas, kemudian ada PPN juga 10%. Di negara lain pajaknya bisa lebih sedikit dari itu, bisa juga lebih besar," papar Mamit.

4. Kebijakan Subsidi

Mengingat energi adalah kebutuan orang banyak, beberapa negara menetapkan subsidi untuk meringankan masyarakatnya mendapatkan BBM. Namun, kebijakan subsidi ini berbeda-beda jumlahnya di tiap negara.

Malah ada juga negara yang sama sekali tak memberikan subsidi. Perbedaan-perbedaan itu lah yang membuat harga BBM berbeda di tiap negara.

"Ada juga negara-negara yang berikan subsidi. Ada juga yang tidak. Kalau yang berikan subsidi kan otomatis harga BBM-nya bisa lebih murah dari pasar," kata Mamit.

Sebagai contoh saja, di Asia Tenggara tak semua negara memberikan subsidi. Harga BBM bisa lebih murah dari harga pasar di Malaysia dan Indonesia, namun kalau mau dibandingkan dengan Singapura dan Vietnam jelas jauh berbeda karena negara itu tak memberikan subsidi.

"Di Indonesia dan Malaysia kan ada subsidi. Kalau kayak Vietnam sama Singapura kan nggak subsidi, pasti beda jauh harganya," jelas Mamit.

5. Biaya Distribusi

Tak semua daerah memiliki kilang, maka dari itu ada juga ongkos kirim dan biaya distribusi pada BBM. Ada negara yang distribusinya mudah karena geografisnya tak sulit dan wilayahnya kecil. Ada juga negara macam Indonesia yang distribusinya cukup menantang. Dari situ lah harga BBM bisa berbeda di tiap negara.

"Kemudian kalau dibandingkan juga biaya distribusi ini pengaruhnya cukup besar. Misalnya Malaysia kan negaranya kecil bukan kepulauan seperti kita. Kalau mau dibandingkan sama Indonesia kan jelas beda ongkos distribusinya," papar Mamit.

6. Produksi Minyak Bumi dalam Negeri

Faktor terakhir yang membuat harga BBM berbeda di tiap negara adalah produksi minyak bumi di dalam negerinya. Beberapa negara memiliki kekayaan alam berupa minyak bumi. Seperti di Arab Saudi misalnya, negara itu tak mesti melakukan impor minyak mentah.

Sudah pasti, negara produsen minyak aktif harga BBM-nya akan sangat murah. Jauh berbeda dengan negara yang masih melakukan impor minyak mentah.

"Cadangan minyak besar, jadi produsen minyak juga pengaruhi harga. Arab saudi misalnya ya, mereka konsumsi dengan produksi lebih tinggi produksinya. Bebannya kan nggak kena pengaruh harga minyak dunia dan kurs, bisa beli dari dalam negeri," papar Mamit.

(hal/eds)

Hide Ads