4 Kali Jokowi Blak-blakan Beratnya Subsidi BBM Rp 502 T, Pertanda Apa?

4 Kali Jokowi Blak-blakan Beratnya Subsidi BBM Rp 502 T, Pertanda Apa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 06 Agu 2022 06:00 WIB
Jokowi Mendadak Tinjau Terminal BBM Sanggaran Denpasar
Foto: Dok. Pertamina: Presiden Joko Widodo mengecek terminal BBM di Bali
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) tembus Rp 502 triliun. Blak-blakan Jokowi soal tingginya nilai subsidi yang dikeluarkan negara untuk BBM ternyata sudah beberapa kali.

Berdasarkan catatan detikcom, empat kali Jokowi menyatakan besarnya subsidi BBM yang dikeluarkan negara. Pertama pada 11 Juni 2022, saat itu disampaikan dalam acara silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di E-Convention Ancol.

Saat itu Jokowi mengatakan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi BBM besar sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi memang yang berat itu APBN. APBN menjadi berat karena subsidinya sekarang untuk BBM, Pertalite, solar, LPG, subsidinya menjadi Rp 502 triliun, gede sekali. Nggak ada negara yang seberani kita melakukan ini subsidi segede ini," katanya, Sabtu (11/6).

Jokowi juga mengatakan tidak ada negara lain yang seberani Indonesia dalam memberikan subsidi. Meski berat, pemerintah perlu memberi subsidi karena rakyat belum pulih dari dampak pandemi.

ADVERTISEMENT

Kedua, Jokowi mengakui beratnya dana yang dikeluarkan untuk subsidi sektor energi pada saat Rapat Kerja PDI Perjuangan pada 21 Juni 2022. Saat itu, Jokowi menyebut bahwa jumlah subsidi energi yang besar itu bisa membangun satu Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Jokowi pun meminta semua pengertiannya karena tak mudah menekan harga dalam situasi dan kondisi global saat ini.

"Bisa dipakai untuk membangun ibu kota satu karena angkanya sudah Rp 502 triliun. Ini semua yang kita harus ngerti, sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini. Kalau kita nggak ngerti angka, kita nggak bisa merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini," katanya, Selasa (21/6).

Ketiga, Jokowi mengatakan tak ada negara yang kuat menanggung tingginya subsidi untuk sektor energi yang besarnya Rp 502 triliun. Namun, Indonesia yang sampai saat ini kuat menanggung beban itu.

Hal itu disampaikan Jokowi acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, Senin 1 Agustus 2022. Kondisi ini menurut dia menyulitkan semua negara seperti harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal dan sulit.

"Kita patut bersyukur alhamdulillah kalau bensin di negara lain harganya sudah Rp 31 ribu, Rp 32 ribu di Indonesia Pertalite harganya masih Rp 7.650 tapi perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar, sekarang sudah Rp 502 triliun," kata Jokowi.

Keempat, disampaikan pada saat acara Silaturahmi Nasional dan HUT ke-19 Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat, Jumat 5 Agustus 2022. Jokowi menegaskan anggaran subsidi BBM saat ini mencapai Rp 502 triliun. Menurutnya tidak ada negara di dunia yang berani menggelontorkan dana subsidi sebesar itu.

Menurut Jokowi pemerintah rela menggelontorkan dana subsidi BBM sebesar itu demi menahan laju inflasi. Sebab jika harga BBM subsidi naik akan langsung mempengaruhi harga barang-barang lainnya.

"Begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp 502 triliun yang tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," tutur Jokowi.

(hns/hns)

Hide Ads