Bahlil Beberkan Perintah Jokowi: Pertamina Ikut Garap Blok Masela

Bahlil Beberkan Perintah Jokowi: Pertamina Ikut Garap Blok Masela

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 08 Agu 2022 18:15 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo sudah menyetujui ada dua alternatif perusahaan yang akan menggantikan Shell untuk menggarap Blok Masela, yakni PT Pertamina (Persero) dan Indonesia Investment Authority (INA).

Memang seperti diketahui, saat ini hanya perusahaan migas Jepang, Inpex, sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang menggarap proyek LNG tersebut.

"Blok Masela itu kemarin Inpex itu 35% sahamnya keluar partnernya Inpex, kebetulan saya menjadi moderator di CEO meeting, atas persetujuan Bapak Presiden salah satu alternatifnya BUMN masuk. Caranya dua, apakah lewat Pertamina atau lewat INA," katanya kepada awak media di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (8/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua alternatif BUMN yang akan masuk itu diharapkan agar ada percepatan untuk Blok Masela segera berjalan. Sayangnya Bahlil tidak menyebutkan apakah keduanya atau salah satu BUMN tersebut akan masuk menggarap Blok Masela.

"Saya baru pulang kemarin, saya cek dulu ya," katanya singkat.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang telah meminta agar segera dicarikan mitra untuk Inpex menggarap Blok Masela yang ditinggalkan Shell. Salah satu opsi mitra tersebut merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut juga disampaikan oleh Bahlil dalam konferensi pers mendampingi Jokowi pada akhir Juli lalu.

Sementara menurut Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, jika Pertamina mesti menjadi mitra Inpex maka perusahaan mesti mengucurkan modal yang tidak sedikit. Di sisi lain, Pertamina telah mengeluarkan biaya yang besar untuk menggarap Blok Rokan.

"Sedangkan hari ini untuk Rokan saja Pertamina masih cukup megap-megap dengan working capital dia masih harus melakukan pengeboran dan sebagainya," katanya di sela-sela acara Forum Kapasitas Nasional II, di JCC Senayan Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Ia pun menyambut baik jika Pertamina melakukan produksi yang lebih masif. Namun, ia meminta agar realistis dengan kondisi Pertamina saat ini.

"Intinya begini kita semua senang kalau kemampuan nasional kita Pertamina misalnya juga melakukan produksi yang lebih masif, tapi kita juga harus realistis," ujarnya.




(das/das)

Hide Ads