PLN Butuh Tambahan Pasokan 7,7 Juta Ton Batu Bara Biar Nggak Krisis Lagi

PLN Butuh Tambahan Pasokan 7,7 Juta Ton Batu Bara Biar Nggak Krisis Lagi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2022 17:22 WIB
A miner works at an artisanal coal mine, or pocito (little hole), known for their rudimentary and often dangerous mining techniques, in Sabinas, Coahuila state, Mexico, August 8, 2022. REUTERS/Luis Cortes
Foto: REUTERS/LUIS CORTES
Jakarta -

PT PLN (Persero) membutuhkan tambahan pasokan batu bara sebesar 7,7 juta metrik ton. Hal ini untuk mengatasi tren pasokan batu bara yang menurun karena disparitas harga yang tinggi dengan harga batu bara dalam negeri. Serta, pertumbuhan ekonomi yang mendorong permintaan akan listrik.

"Dengan adanya disparitas harga yang sangat tinggi sekali yang tadi dijelaskan secara gamblang oleh Pak Menteri ESDM, kami melihat bahwa tren stock pile batu bara di PLN semakin menurun. Inilah yang kita deteksi bahwa beberapa pasokan juga semakin menurun," jelas Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat kerja di Komisi VII Jakarta, Selasa (9/8/2022).

"Ini diiringi juga dengan pemulihan kondisi perekonomian dan juga usaha kami semuanya untuk menaikkan demand listrik yaitu ada peningkatan demand listrik sebesar 5,3 tWh on top dari yang sudah diprediksi," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, tambahan pasokan 7,7 juta metrik ton ini untuk mengatasi pertumbuhan permintaan listrik. Di sisi lain, pihaknya telah melakukan renegosiasi dengan Independent Power Producer (IPP) atau pembangkit swasta untuk menurunkan produksi listrik.

"Untuk itu memang kami membutuhkan tambahan pasokan batu bara sebesar 7,7 juta metrik ton untuk mengatasi pertumbuhannya demand. Dan dalam proses itu kami juga melakukan renegoisasi terhadap IPP yang tadinya kami harus menghadapi oversupply kami berhasil mengundurkannya sehingga kami berhasil menurunkan produksi listrik IPP yang otomatis menurunkan take or pay kami, diiringi dengan kenaikan utilitasi pembangkit kami maka ada penambahan 7,7 juta metrik ton," paparnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, pihaknya mengapresiasi langkah Kementerian ESDM yang memenuhi seluruh kebutuhan pasokan batu bara. Kementerian ESDM, katanya, telah memberikan penugasan dari Januari sampai bulan ini tambahan pasokan sebesar 31,8 juta metrik ton, di mana dari penugasan tersebut success rate sekitar 45% yakni 14,3 juta metrik ton yang sudah terkontrak.

"Kami melihat bahwa saat ini kondisi stock pile batu bara masih aman yaitu masih di atas dotted line tersebut, berbeda di tahun 2021 yang jauh di bawah dotted line yaitu kondisi stok aman tapi kita melihat juga trennya juga semakin menurun. Artinya apa, apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut maka kondisi yang tadinya aman bisa bergeser menjadi kondisi krisis kembali," ujarnya.




(acd/zlf)

Hide Ads