Stok Batu Bara Menipis, PLN Ngebet Minta BLU Dibentuk Bulan Ini

Stok Batu Bara Menipis, PLN Ngebet Minta BLU Dibentuk Bulan Ini

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2022 19:45 WIB
A machine loads a BelAZ dump-body truck with coal at the Chernigovsky opencast colliery, outside the town of Beryozovsky, Kemerovo region, Siberia, Russia, April 4, 2016. REUTERS/Ilya Naymushin/File Photo
Foto: REUTERS/Ilya Naymushin/File Photo
Jakarta -

PT PLN (Persero) berharap pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) DMO batu bara untuk mengamankan pasokan dalam negeri dapat segera terlaksana. Bahkan perusahaan ingin pembentukan BLU tidak lewat dari bulan Agustus 2022.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto mengatakan ada kekhawatiran stok batu bara PLN menipis. Untuk itu, keberadaan BLU diharapkan demi hajat hidup orang banyak.

"BLU harus ada. Jadi BLU itu harus segera dibentuk lah. Mudah-mudahan positif mengarah ke sana sehingga hajat hidup orang banyak terpenuhi. Secepatnya (harapan BLU bisa terbentuk), kalau bisa jangan lewat dari Agustus lah," kata Adi di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (10/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada kekhawatiran stok menipis, Adi mengatakan pihaknya akan terus menjaga ketat pasokan. Saat ini pasokan diklaim aman dengan kecukupan mencapai 15 hari operasi (HOP).

"Potensi iya ada (kekhawatiran stok PLN menipis). Oleh karena itu pasti dijagain lah," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan pihaknya membutuhkan tambahan pasokan batu bara sebesar 7,7 juta metrik ton. Hal itu untuk mengatasi tren pasokan batu bara dalam negeri yang menurun karena disparitas harga Internasional tinggi sehingga pengusaha memilih ekspor.

"Dengan adanya disparitas harga yang sangat tinggi sekali, kami melihat bahwa tren stock pile batu bara di PLN semakin menurun. Ini lah yang kita deteksi bahwa beberapa pasokan juga semakin menurun," kata Darmawan dalam rapat kerja di Komisi VII Jakarta, Selasa (9/8/2022).

"Ini diiringi juga dengan pemulihan kondisi perekonomian dan juga usaha kami semuanya untuk menaikkan demand listrik yaitu ada peningkatan demand listrik sebesar 5,3 tWh on top dari yang sudah diprediksi," lanjutnya.

Tambahan pasokan 7,7 juta metrik ton ini untuk mengatasi pertumbuhan permintaan listrik. Di sisi lain, pihaknya telah melakukan renegosiasi dengan Independent Power Producer (IPP) atau pembangkit swasta untuk menurunkan produksi listrik.

"Untuk itu memang kami membutuhkan tambahan pasokan batu bara sebesar 7,7 juta metrik ton untuk mengatasi pertumbuhannya demand dan dalam proses itu kami juga melakukan renegoisasi terhadap IPP yang tadinya kami harus menghadapi oversupply kami berhasil mengundurkannya sehingga kami berhasil menurunkan produksi listrik IPP yang otomatis menurunkan take or pay kami, diiringi dengan kenaikan utilitasi pembangkit kami, maka ada penambahan 7,7 juta metrik ton," paparnya.

BLU Batu Bara Masih Dalam Pembahasan

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pembentukan BLU DMO batu bara masih dalam pembahasan penentuan payung hukum. Telah dilakukan rapat untuk membahas izin prakarsa itu dan diperlukan penjelasan tambahan.

"Progres pembentukan entitas khusus batu bara adalah, pertama, izin prakarsa belum mendapat persetujuan saat ini karena masih ada perdebatan payung hukum dalam bentuk Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Jakarta, Selasa (9/8/2022).




(aid/das)

Hide Ads