Subsidi Energi Tembus Rp 500 T, Zulhas Usulkan 2 Hal Ini

Subsidi Energi Tembus Rp 500 T, Zulhas Usulkan 2 Hal Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 15 Agu 2022 12:32 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan saat memaparkan visi misi KIB
Subsidi Energi Tembus Rp 500 T, Zulhas Usulkan 2 Hal Ini/Foto: Faiq Azmi/detikJatim

Solusi Kontrol Subsidi

Atas kegelisahannya soal subsidi itu, Zulhas pun menawarkan dua solusi. Pertama, subsidi energi harus dialihkan bentuknya dari yang berbasis komoditas menjadi subsidi langsung. Kedua, percepatan transformasi energi bersih nan ramah lingkungan harus digenjot pemerintah.

Zulhas memberikan usulan agar subsidi diberikan secara langsung kepada masyarakat miskin, yang menurutnya ada sekitar 26 juta orang di Indonesia.

"Subsidi langsung harus diberikan pada warga kita yang miskin, menurut BPS jumlahnya itu 26 juta orang," ujar Zulhas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skema yang dia usulkan adalah memberikan subsidi langsung sebesar Rp 500-900 ribu untuk 26 juta penerima manfaat di Indonesia. Dia memperkirakan 26 juta penerima manfaat ini butuh konsumsi energi untuk maksimal 2 motor, 2 gas LPG 3 kg per bulan, dan listrik dengan kapasitas maksimal 900 watt.

Dari hitungannya, bila skema itu diterapkan Indonesia hanya butuh mengeluarkan subsidi sebesar Rp 180 triliun per tahun. Jauh dari angka subsidi yang saat ini diberikan di level Rp 500 triliun.

ADVERTISEMENT

"Dengan subsidi BBM, LPG, dan listrik bagi warga tak mampu Rp 500-900 ribu per orang per bulan, kita hanya akan menanggung Rp 15 triliun per bulan atau sekitar Rp 180 triliun per tahun," sebut Zulhas.

Nah untuk solusi kedua menurutnya pemerintah harus mempercepat transformasi energi ramah lingkungan untuk menghindari gejolak harga minyak dan gas yang bergerak liar.

Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan percepatan pemakaian kendaraan listrik, memperbanyak penggunaan kompor listrik bagi rumah tangga, memperluas dan memperbanyak titik-titik pengisian baterai kendaraan listrik, hingga memperbanyak pasokan listrik dari energi baru dan terbarukan.

"Transformasi energi bersih ini bakal menggunakan banyak bahan yang berasal dari dalam negeri kita. Dengan demikian sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja kita. Artinya kesejahteraan meningkat," tutur Zulhas.


(hal/ara)

Hide Ads