Ada Sinyal Harga BBM Naik, Puan: Kami Tunggu dari Pemerintah

Ada Sinyal Harga BBM Naik, Puan: Kami Tunggu dari Pemerintah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 16 Agu 2022 12:56 WIB
Puan Maharani (Tangkapan layan YouTube DPR RI)
Foto: Puan Maharani (Tangkapan layan YouTube DPR RI)
Jakarta -

Pemerintah memberi sinyal untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Saat ini pemerintah memberikan subsidi energi yang besar sampai Rp 502 triliun.

Lalu, apa Ketua DPR Puan Maharani terkait kebijakan pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM?

Puan mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan keputusan pemerintah. Dia menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima usulan terkait kenaikan harga BBM tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara teknis keputusan atau kebijakan akan naik atau tidaknya BBM itu adalah kewenangan pemerintah. Sampai hari ini belum ada usulan dari pemerintah untuk menaikkan harga BBM," katanya dalam konferensi pers, Selasa (16/8/2022).

Dia menuturkan, harga BBM di luar negeri memang sudah tinggi. Sementara, pemerintah masih memberikan subsidi yang nilainya Rp 502 triliun.

ADVERTISEMENT

Puan menuturkan, pihaknya menunggu usulan dari pemerintah jika akan menaikkan harga BBM.

"Walaupun harga BBM di luar negeri itu kemudian sudah sangat tinggi, sampai saat ini pemerintah masih memberikan subsidi hampir kemudian Rp 502 triliun untuk subsidi," katanya.

"Bahwa akan ada usulan tersebut kami menunggu saja dari pemerintah kalau memang APBN 2023 itu dianggap kuat mampu kemudian menahan laju perkembangan BBM secara global, tentu saja usulan itu nantinya akan diusulkan kepada DPR. Sampai saat ini belum ada," sambungnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memberi sinyal harga BBM bakal naik. Saat ini pemerintah sedang menghitung berapa besarannya jika terjadi kenaikan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan subsidi energi yang senilai Rp 502 triliun sudah terlalu besar. Untuk itu pemerintah sedang menjajaki opsi-opsi lainnya.

"(Apakah ada tambahan subsidi?) Kalau subsidi kan sudah diputus sama DPR yang Rp 502 triliun. Adanya harga seperti ini kita pertimbangkan apakah ada kenaikan apa enggak," kata Susi kepada wartawan di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (15/8).

Saat kembali ditanya apakah subsidi BBM bakal ditambah, Susi kembali menyampaikan bahwa beban APBN sudah terlalu berat. Untuk itu, kemungkinan pemerintah akan menaikkan harga BBM agar selisih harga keekonomian dengan harga jual tidak terlalu besar.

"Space APBN kita kan sudah cukup berat. Mungkin supaya gap-nya tidak terlalu tinggi antara harga jual kita dengan harga keekonomian kan tinggi sekali tuh dari 7.000 dengan 17.000, kan jauh. Kita sedang hitung apakah perlu opsi kenaikan harga," tuturnya.



Simak Video "Video: Bengkulu Alami Kelangkaan BBM, Gibran Minta Maaf ke Warga"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads