Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memberi sinyal harga BBM bakal naik. Saat ini pemerintah sedang menghitung berapa besarannya jika terjadi kenaikan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan subsidi energi yang senilai Rp 502 triliun sudah terlalu besar. Untuk itu pemerintah sedang menjajaki opsi-opsi lainnya.
"(Apakah ada tambahan subsidi?) Kalau subsidi kan sudah diputus sama DPR yang Rp 502 triliun. Adanya harga seperti ini kita pertimbangkan apakah ada kenaikan apa enggak," kata Susi kepada wartawan di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (15/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kembali ditanya apakah subsidi BBM bakal ditambah, Susi kembali menyampaikan bahwa beban APBN sudah terlalu berat. Untuk itu, kemungkinan pemerintah akan menaikkan harga BBM agar selisih harga keekonomian dengan harga jual tidak terlalu besar.
"Space APBN kita kan sudah cukup berat. Mungkin supaya gap-nya tidak terlalu tinggi antara harga jual kita dengan harga keekonomian kan tinggi sekali tuh dari 7.000 dengan 17.000, kan jauh. Kita sedang hitung apakah perlu opsi kenaikan harga," tuturnya.
Simak Video "Video: Bengkulu Alami Kelangkaan BBM, Gibran Minta Maaf ke Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/zlf)