Langkah yang dilakukan Antam ini dinilai bisa berdampak positif terhadap kinerja dan saham perseroan. Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, pasar kendaraan listrik yang membutuhkan pasokan nikel masih sangat potensial tumbuh dengan cepat.
"Ditambah lagi, spin off yang dilakukan Antam jelas akan semakin memperkuat posisinya di bisnis nikel," jelas Lukman, Rabu( (17/8/2022).
Leong menambahkan, langkah spin-off ini di awal akan berdampak pada valuasi induk perusahaan. Namun, setelah itu, kinerja akan kembali positif.
"Biasanya spin off akan menurunkan valuasi perusahaan induk, namun akan kembali naik ke depannya. Jangka panjang akan positif, kedua perusahaan yang di spin off akan lebih terfokus dan independent dan diharapkan akan berkontribusi besar pada pendapatan Antam," ujar Lukman.
Entitas anak usaha Antam yang akan menerima spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel, yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA) dimiliki Antam 100% dengan usaha di bidang pertambangan.
Sementara itu, Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute menyambut baik spin off. Namun, Komaidi mengingatkan agar Antam tetap berhati-hati agar praktik di lapangan berjalan baik.
"Secara konsep ini tentu peluang yang sangat baik. Namun tentu perlu dilihat sambil jalan bagaimana nanti hasilnya," ungkap dia.
Dalam keterangan terlulis, Antam menyebut bahwa sebagai Perusahaan yang berkomitmen dalam berkelanjutan, perusahaan tersebut senantiasa melaksanakan best mining practice dan selalu berkomitmen dalam penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha. Antam juga memastikan proses spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Antam berkomitmen untuk terus bertumbuh dan memberikan nilai yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, termasuk kontribusi kepada Negara dan masyarakat.
(zlf/zlf)