Pemerintah Jerman akan menempuh langkah penghematan untuk menjaga pasokan energi pada musim dingin mendatang.
Dikutip dari BBC, Kamis (25/8/2022), Jerman akan membatasi penggunaan energi untuk penerangan dan pemanas di gedung pemerintah.
Langkah ini ditempuh demi mengurangi penggunaan gas sebanyak 2%. Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyebutkan penghematan ini bisa mengamankan pasokan untuk rumah tangga, perusahaan swasta sampai sektor publik selama dua tahun.
Selain itu ini juga sebagai cara mengurangi ketergantungan gas dari Rusia.
Memang sebelum Rusia menyerang Ukraina, pasokan gas Jerman sebanyak 55% berasal dari Rusia. Namun Rusia telah memangkas hingga tersisa 35% saja dan ada ancaman untuk menghentikan gas ke Jerman.
Namun kondisi ini juga tetap menjadi peluang besar untuk Rusia. Pasalnya Jerman membayar gas dengan harga yang lebih mahal yaitu US$ 9,6 miliar selama perang.
Saat ini Rusia telah menghentikan aliran gas melalui jalur utama Nordstream 1 hingga 20% dari kapasitas. Hal ini dikhawatirkan bisa terjadi sewaktu-waktu saat musim dingin tiba.
Habeck menyebutkan jika negara ingin segera lepas dari ketergantungan energi Rusia. "Kita lakukan dulu penghematan energi," kata dia, dikutip dari BBC, Kamis (25/8/2022).
Mulai September gedung-gedung pemerintahan selain Rumah Sakit (RS) harus dihangatkan maksimum 19C. Tapi untuk pintu masuk, koridor sampai foyer penghangat tidak akan dinyalakan. Jerman juga melarang kolam renang pribadi menggunakan pemanas.
Pemerintah Jerman akan melakukan sosialisasi yang intensif kepada publik terkait rencana penghematan ini.
Namun kini Jerman juga sedang mendirikan dua terminal gas alam cair di pantai Laut Utara untuk meningkatkan pasokan gas.
Tak cuma Jerman, Spanyol juga menerbitkan aturan terkait penggunaan AC dan pemanas di publik. Lalu Swiss juga akan melakukan penghematan demi mencegah krisis energi di negara tersebut.
Simak Video "Video: Beda Harga Sembako di Indonesia Vs Jerman"
(kil/zlf)