Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti volume solar dan pertalite akan membludak pada akhir tahun ini. Ia menyebut kuota saat ini untuk solar 15,1 juta kiloliter kemudian kapasitas konsumsi 1,5 juta per bulan, maka akan habis bulan Oktober ini.
"Kalau kita asumsikan volume dari konsumen mengikuti tren selama 8 bulan terakhir solar 1,5 juta per bulannya, kuota 15,1 juta kiloliter akan habis di bulan Oktober, " kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (26/8/2022).
Demikian juga dengan pertalite yang kuotanya 23,05 juta liter itu akan habis juga pada bulan Oktober. "Kalau konsumsinya 2,4 atau 2,5 juta per bulannya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah menurut Sri Mulyani hal itu yang menjadi masalah. Dengan begitu subsidi energi yang sudah disiapkan dari awal di APBN 2022 sebesar Rp 502 triliun juga akan habis.
Menurut perhitungannya, kalau untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun dengan kondisi konsumsi solar dan pertalite terus meningkat, maka volume kedua BBM tersebut juga meningkat. Sri Mulyani bilang volume solar bisa mencapai 17,44 juta kiloliter dan pertalite menjadi 29,06 kiloliter. Dengan begitu anggaran subsidi BBM otomatis juga akan naik.
"Maka kita akan perlu lagi menambah anggaran subsidi kompensasi dari Rp 502,4 triliun perlu ditambah Rp 195,6 triliun. Artinya jumlah subsidi kita akan mencapai Rp 698 triliun degan volume kurs dan harga minyak yang sekarang terjadi dan trennya sampai akhir tahun," jelasnya.
(ada/das)