PLN menyerahkan 800 unit sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk PT Tirta Investama (Danone Indonesia). Diketahui 800 sertifikat energi tersebut setara dengan 800 Megawatt hour (MWh) listrik energi terbarukan (EBT).
REC yang disediakan PLN merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut terbarukan dari setiap MWh listrik yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan. Adapun REC yang disediakan PLN berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs, yang berlokasi di California, USA.
Saat ini, pembangkit green energy milik PLN yang terdaftar di APX adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 80 MW, dan PLTA Bakaru 130 MW atau setara 2.500.000 MWh per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN telah mengembangkan REC dengan sertifikasi skala nasional dalam 2,5 tahun belakangan. REC dinilai sebagai salah satu inovasi PLN untuk mempermudah pelanggan mendapat pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable, diakui secara internasional, serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
"Kami mengapresiasi langkah-langkah Danone Indonesia menjadi green industry. Kolaborasi PLN dan Danone berhasil membuat suatu industri yang tadinya emisi karbonnya tinggi menjadi lebih rendah," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
Ia menjelaskan PLN siap memasok kebutuhan listrik untuk pelanggan industri. Selain itu, REC dari PLN juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi syarat listrik ramah lingkungan. Jumlah pelanggan REC saat ini mengalami peningkatan.
Hingga Juli 2022, pihak PLN mencatat ketersediaan REC untuk listrik setara 620.378 megawatt hour (MWh). Dibandingkan akhir 2021, angka tersebut mengalami kenaikan yang mencapai 308.201 MWh. Saat ini, REC telah dimanfaatkan 186 pelanggan bisnis dan industri.
Darmawan pun mengapresiasi pelanggan PLN yang telah mendukung program transisi energi bersih dengan memanfaatkan REC.
"Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 untuk menekan emisi karbon dunia," tutur Darmawan.
Direktur Utama Danone Indonesia Connie Ang mengapresiasi dukungan PLN. Ia menilai dukungan tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah atau pun BUMN untuk mengakselerasi pembaruan energi.
"Di fasilitas produksi Mambal, Bali, kami juga mengimplementasikan REC. Hal ini mendukung upaya kami untuk berkontribusi dengan menggunakan 100% energi dari EBT pada 2040 dan Net Zero Emission kami di 2050," ujar Connie.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi inovasi PLN yang telah mampu menyediakan REC. Ia menekankan dukungan semua pihak sangat diperlukan dalam menangani masalah lingkungan. Menurutnya, Indonesia sebagai negara berdaulat harus kompak dalam melakukan upaya penggunaan energi bersih.
"Dulu kalau mau REC ini adanya di New York. Saya senang Pak Darmo (Direktur Utama PLN) sudah menjual REC dari dalam negeri. Kita 278 juta penduduknya punya kekuatan sendiri yang membuat Indonesia lebih hebat," ujar Luhut.
Penyerahan sertifikat REC dilakukan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo kepada Vice President Operations Danone Indonesia Rizki Raksanugraha. Penyerahan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Sahid Junaidi, Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, serta CEO Danone Indonesia Connie Ang.
(prf/hns)