Indonesia masih mengandalkan sumber energi minyak dan gas setidaknya sampai 2045. Sumber energi ini diperlukan di antaranya untuk mengawal transisi energi.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Pencapaian Energi Transisi Ego Syahrial seperti dikutip dari Youtube Kementerian ESDM, Jumat (2/9/2022).
"Peran fosil dalam hal ini oil and gas saya rasa sampai awal 2045 masih cukup berperan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, Indonesia telah menyatakan dalam peta jalan (roadmap) bahwa energi fosil terutama gas untuk mengawal transisi energi.
"Program-program transisi energi kita terkait keterlibatan fosil adalah peran dari gas kita untuk melakukan transisi terutama dieselisasi konversi dari pembangkit-pembangkit diesel sebelum kita fully 100% menggerakkan renewable," jelas Ego.
Untuk saat ini, kata Ego, peran energi fosil masih diperlukan untuk mengisi gap energi imbas rendahnya investasi karena pandemi COVID-19.
"Peran fosil ini tetap masih diperlukan karena untuk mengisi gap akibat terjadinya shortage karena rendahnya investasi pada saat covid dan turunnya suplai daripada crude oil maupun gas di saat terjadi krisis ini," jelasnya.