Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Seperti telah diumumkan, harga BBM Pertalite naik menjadi Rp 10.000/liter, harga Solar Subsidi naik menjadi Rp 6.800/liter, dan Pertamax naik menjadi Rp 14.500/liter
Jokowi pun membeberkan 2 alasan harga Pertalite-Pertamax harus naik. Pertama, anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 telah meningkat 3x lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus
Menurut Jokowi pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Bahkan Jokowi mengaku sebenarnya ingin harga BBM terjangkau dengan harga yang disubsidi.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN tapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 telah meningkat 3x lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus," kata Jokowi dalam keterangan harga BBM naik dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Kedua, menurut Jokowi, lebih dari 70% subsidi justru dinikmati kelompok masyarakat mampu yaitu pemilik mobil pribadi. Mestinya, kata Jokowi, uang negara diprioritaskan memberikan subsidi pada masyarakat kurang mampu.
"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi sulit," kata Jokowi
(hns/hns)