Harga BBM Naik, Jangan Kaget Kalau Sederet Tarif Ini Ikut Terkerek

Harga BBM Naik, Jangan Kaget Kalau Sederet Tarif Ini Ikut Terkerek

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 05 Sep 2022 05:45 WIB
Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Harga BBM Naik, Jangan Kaget Kalau Sederet Tarif Ini Ikut Terkerek/Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Harga BBM naik sejak Sabtu 3 September lalu. Sektor transportasi menjadi sektor yang terdampak paling cepat dengan adanya kenaikan harga BBM, yaitu naiknya tarif.

Baik angkutan penumpang maupun barang tak bisa mengelak kenaikan tarif setelah harga BBM naik. Bagaimana tidak, harga Pertalite dan Solar yang jadi bahan bakar utama mereka telah naik. Kenaikan harga BBM subsidi terjadi pada Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter dan solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.

Maka, jangan kaget bila masyarakat harus membayar lebih mahal untuk naik angkot, ataupun kirim barang. Lalu apa saja angkutan yang menaikkan tarif di tengah kenaikan harga BBM?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tarif Angkot Naik Rp 2.000

Harga BBM naik bikin tarif angkot juga ikut naik. Setidaknya di beberapa rute, ongkos naik angkot naik Rp 2.000. Para sopir angkot menyebut kenaikan tarif memang tak terelakkan di tengah kenaikan harga BBM Pertalite.

Dari pantauan detikcom di lapangan, angkot 106 jurusan Parung-Lebak Bulus tarifnya sudah naik dari awalnya Rp 8.000 menjadi Rp 10.000 untuk rute perjalanan terjauh. "Naik kita jadinya jadi Rp 10.000 tadinya Rp 8.000 dari Lebak Bulus ke Parung, ujung ke ujung," ujar Yatno ditemui detikcom di kawasan Sawangan, Depok, Minggu (4/9/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, tarif jarak dekat dipatok Rp 3.000. Yatno bilang memang belum ada kesepakatan secara resmi soal kenaikan tarif tersebut, tapi semua sopir angkot sejak kemarin sudah menaikkan tarifnya.

Kenaikan tarif juga terjadi di angkot 06 jurusan Parung-Bogor. Saat ini tarif jarak terjauh dari Pasar Parung ke Pasar Merdeka, Bogor tarifnya menjadi Rp 12.000. Awalnya cuma Rp 10.000.

Nah untuk tarif jarak dekat dipatok senilai Rp 4.000. Di semua angkot 06 kini terpasang selebaran yang berisikan daftar tarif baru yang berlaku hari ini. Selebaran ini dikeluarkan oleh DPC Organda Kabupaten Bogor.

"Kita naikin mau nggak mau naikin emang, bensinnya naik. Kemarin mah sebelum ada selebaran ini bisa Rp 15.000," ungkap Agung sopir angkot 06 ditemui detikcom di Pasar Parung, Bogor.

2. Sewa Truk Naik 25%

Pengusaha truk tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mulai bersiap dengan adanya kenaikan biaya sewa 25%. Pasalnya, solar yang menjadi bahan bakar utama naik harganya.

"Para pengusaha angkutan barang berharap dengan adanya kenaikan harga BBM jenis biosolar ini, diiringi dengan kenaikan harga sewa ke konsumen yang sepadan dan sesuai kalkulasi imbas kenaikan harga biosolar 32% ini akan berdampak pada kenaikan harga sewa konsumen sekitar 25%," kata Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik DPD Aptrindo Jateng & DIY, Agus Pratiknyo dalam keterangannya.

Selain itu, pihaknya meminta pemerintah untuk 'meluruskan' kembali penerima subsidi yang berhak sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang telah dikeluarkan yaitu kendaraan dengan tanda nomor kendaraan warna dasar kuning.

"Hal ini diharapkan agar pada praktik di lapangan penyaluran BBM bersubsidi dapat benar-benar tepat sasaran. Sehingga tidak lagi terdengar kondisi seperti akhir-akhir ini di beberapa stasiun pengisian bahan bakar minyak banyak terjadi kendaraan angkutan barang antre berebut dalam pembelian BBM," ujar Agus.

Simak video 'Harga BBM Pertamina Naik, Bagaimana dengan Harga Shell dan Vivo?':

[Gambas:Video 20detik]



Ongkir belanja online hingga ojol juga naik. Cek halaman berikutnya.

3. Ongkir Belanja Online Naik 10%

Biaya ongkos kirim barang alias ongkir akan naik sejalan dengan kenaikan harga BBM. Tak terkecuali ongkir untuk kiriman paket belanja online.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma mengatakan, pihaknya telah mengimbau anggota untuk menaikkan harga setidaknya 10%.

"Jadi secara umum kita mengimbau kepada para anggota untuk melakukan kenaikan harga minimal 10%," kata Trian kepada detikcom.

Dia menerangkan, sebelum kenaikan harga BBM sejumlah komponen biaya telah mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya ialah biaya transportasi udara dan biaya gudang.

"Kami sebelum adanya kenaikan BBM yang kemarin itu sudah merasakan adanya kenaikan banyak biaya ya, juga BBM. Beberapa waktu lalu sudah ada penyesuaian, ada biaya-biaya transportasi udara yang juga meningkat, biaya gudang di area-area bandara, di stasiun-stasiun yang lain," terang Trian.

4. Tarif Ojol-Taksol Ditagih Naik 30%

Para driver ojek online dan taksi online menuntut kenaikan tarif yang diatur pemerintah untuk mengkompensasi kenaikan harga BBM. Apalagi, sebelumnya tarif ojek online sempat ditunda kenaikannya oleh pemerintah.

"Kami minta kepada Pemerintah untuk menaikan tarif ojol dan mobil (taksi) online sebesar minimal 30% dari harga saat ini tanggal 03 September 2022," ujar Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha 'Ariel' Syafaril dalam keterangannya kepada detikcom.

Ariel juga meminta agar pemerintah mau menurunkan potongan aplikasi menjadi hanya sekitar 10% saja. "Pemerintah harus menurunkan potongan aplikasi menjadi 10% tanpa ada lagi fee aplikasi pada setiap order-nya," sebutnya.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono di sisi lain juga meminta pemerintah segera memberikan subsidi khusus kepada para driver ojek online. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mengumumkan akan ada subsidi khusus untuk ojek online.

"Hingga saat ini kami belum mendapat keterangan subsidi dalam bentuk seperti apa dan berapa nilainya, karena baru pernyataan pengumuman saja," kata Igun kepada detikcom.

Igun pun menagih agar pemerintah segera mewujudkan janji subsidi khusus untuk ojek online. Mengingat kenaikan tarif ojek online pun sempat ditunda.

"Kami berharap pemerintah segera mewujudkan janji subsidi tersebut agar beban biaya operasional ojek daring tidak berat karena mengingat belum adanya kenaikan tarif bagi pengemudi ojek daring," ujar Igun.


Hide Ads