Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengakui jual rugi jenis bahan bakar minyak (BBM) Pertamax. Jadi sampai saat ini harga Pertamax yang sudah naik masih di bawah harga keekonomian.
Nicke mengatakan, upaya untuk menahan harga Pertamax agar perbandingan dengan harga Pertalite tidak jauh. Karena jika selisih harganya jauh dengan Pertalite sebagai BBM subsidi, akan semakin banyak yang menggunakan Pertalite.
"Pertamax itu kalau lihat kategori, di dalam regulasi adalah Jenis BBM Umum (JBU) yang harganya fluktuatif disesuaikan ICP. Tetapi kita melihatnya Pertamax itu pemerintah itu mengendalikan juga harganya," ujarnya dalam raker dengan Komisi VI Kamis kemarin, dikutip Sabtu (10/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau Pertamax disesuaikan dengan market price maka lebih banyak lagi yang ke Pertalite which is itu akan membuat subsidi makin naik," tambahnya.
Nicke melanjutkan selisih harga Pertamax yang sampai saat ini belum mencapai harga keekonomian, ditanggung sendiri oleh PT Pertamina (Persero). Tidak ada kompensasi dari pemerintah. Berkaitan dengan apakah Pertamina mendapatkan penggantian atas selisih Pertamax, anggota Komisi VI DPR RI sampai bersaut-sautan bertanya.
Untuk saat ini harga Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter. Sementara seharusnya dengan kurs dan harga minyak yang meningkat saat ini harganya Rp 17.300/liter. Harga itu jika dihitung dengan ICP US$ 105 dan kurs dolar Rp 14.700.
"Untuk Pertamax selisih itu yang menanggung Pertamina, pak. Jadi tidak diganti,tidak ada oleh... karena kan tidak masuk. JBT Solar dan JBKP Pertalite. Pertamax JBU secara aturan. Namun itu disesuaikan harga pasar, maka ini semua akan pindah ke Pertalite," jelas Nicke.
Kemudian, di sela-sela Nicke menjelaskan anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid mempertanyakan dari mana Pertamina mendapatkan uang untuk menanggung selisih harga Pertamax yang dijual ke masyarakat.
"Diambil duit dari mana itu, Bu selisihnya? Nompok selisihnya?" tanya Nusron.
Bagaimana respons Nicke? Cek halaman berikutnya.