Raksasa minyak Shell, Kamis (15/9/2022) mengumumkan CEO Ben van Beurden akan mengundurkan diri setelah hampir satu dekade memimpin. Wael Sawan, saat ini menjabat direktur solusi gas, energi terbarukan, akan menjadi CEO berikutnya.
Rencananya Ben van Beurden akan mundur pada akhir 2022 ini. Menurut CNBC, yang mengutip Reuters, pada awal September, mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya, komite suksesi dewan Shell telah bertemu beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir untuk menyusun rencana kepergian van Beurden dan mewawancarai calon penerus. Telah dikonfirmasi bahwa Sawan akan mengambil alih.
Sebagai warga negara ganda Lebanon-Kanada, Sawan telah memegang peran dalam ritel hilir dan berbagai proyek komersial selama 25 tahun karirnya di Shell.
"Saya menantikan untuk menyalurkan semangat perintis dan semangat orang-orang kami yang luar biasa untuk menghadapi tantangan besar, dan menangkap peluang yang disajikan oleh transisi energi," kata Sawan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC, Kamis (15/9/2022).
"Kami akan disiplin dan fokus pada nilai, saat kami bekerja dengan pelanggan dan mitra kami untuk memberikan energi yang andal, terjangkau, dan lebih bersih yang dibutuhkan dunia," sambung Sawan
Sebagai informasi, Van Beurden (64) bergabung dengan Shell pada tahun 1983 dan menjadi CEO perusahaan pada 2014, setelah menjabat sebagai direktur bisnis pemurnian dan bahan kimia perusahaan.
"Merupakan hak istimewa dan kehormatan untuk melayani Shell selama hampir empat dekade dan memimpin perusahaan selama sembilan tahun terakhir," kata van Beurden, dikutip dari CNBC.
"Saya sangat bangga dengan apa yang telah kita capai bersama. Saya sangat percaya pada Wael sebagai penerus saya. Dia adalah pemimpin yang cerdas, berprinsip, dan dinamis, yang saya tahu akan terus melayani Shell dengan keyakinan dan dedikasi," tambahnya.
(kil/hns)