Ekonom senior Rizal Ramli mengungkap bahwa pengguna BBM bersubsidi seperti Pertalite adalah masyarakat kelas menengah ke bawah. Khususnya pengendara motor yang menggunakan kendaraannya untuk bekerja dan mengantar anggota keluarganya.
"Mohon maaf mayoritas yang pakai Pertalite itu 120 juta pengendara sepeda motor, yang menggunakan motornya untuk bekerja dan anter istri & anak. Rata-rata 240 juta orang naik motor, itulah golongan menengah bawah," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (19/9/2022).
Melihat pernyataan Rizal, bagaimana data sebenarnya pengguna dari BBM bersubsidi Pertalite dan Solar?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkap data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang mencatat pengguna dari BBM bersubsidi. Hal itu diungkapkan Nicke ketika rapat kerja dengan Komisi VI Kamis (8/9) lalu.
Berdasarkan Susenas, Nicke mengungkap pengguna BBM subsidi 80% adalah orang mampu. Hanya 20% orang tidak mampu saja yang menggunakan BBM subsidi.
"Data Susenas memaparkan masyarakat Indonesia yg dibagi jadi 10 desil (kelompok) di mana kalau kita lihat solar sampai dengan desil 1-4 (masyarakat golongan pendapatan rendah) hanya konsumsi 20% saja. Kemudian, 80% desil 5 ke atas," ungkap Nicke
Data itu menunjukkan, Pertalite sejauh ini kebanyakan dinikmati oleh kendaraan roda empat. Setidaknya, 70% kuota Pertalite subsidi dinikmati roda empat, 30% sisanya dinikmati oleh kendaraan roda dua.
Untuk kendaraan roda empat yang menikmati Pertalite subsidi mayoritasnya adalah mobil pribadi yang mencapai 98,7% pengguna roda empat. Sisanya, 0,6% adalah taksi online, 0,4% adalah angkot, dan 0,3% taksi pelat kuning.
Simak video 'Buntut Harga BBM Naik, Survei Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Turun 10%':
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Sementara itu, untuk roda dua, 97,8% adalah sepeda motor pribadi. Sisanya, 2,2% adalah ojek atau ojek online.
Kemudian, dalam catatan detikcom. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro juga pernah mengungkap data pengguna kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi.
Ia mengungkap berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 70% atau sekitar 20,3 juta Kiloliter (KL) per tahun BBM subsidi jenis Pertalite dikonsumsi oleh kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan roda dua hanya menggunakan sebanyak 8,7 juta KL per tahun, atau sekitar 30%.
Menurutnya, rata-rata konsumsi BBM kendaraan roda dua hanya 2,5 liter sekali transaksi, sedangkan roda empat mencapai 23,5 liter sekali transaksi.
"Kalau roda empat yang mengkonsumsi Pertalite itu angkutan umum kita bisa terima. Karena masyarakat bawah yang tidak punya mobil naik angkutan umum. Tapi faktanya dari 20,3 juta KL konsumsi roda empat itu, sebagian besar atau 98,7%-nya adalah mobil pribadi. Angkutan umum hanya 0,4%, taksi online 0,6%, dan taksi 0,3%. Yang punya mobil pribadi kan orang mampu," ujar Komaidi dalam keterangan tertulis, Kamis (15/9).
(ada/dna)