Pesan Penting Pengusaha buat Jokowi yang Mau Larang Ekspor Timah

Pesan Penting Pengusaha buat Jokowi yang Mau Larang Ekspor Timah

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 22 Sep 2022 23:24 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Biro Pers Setpres

Arya Rizqi Darsono, Ketua Komite Tetap Mineral dan Batu Bara KADIN Indonesia mendukung pemerintah merumuskan kebijakan terkait hilirisasi timah. Hal tersebut dinilainya dapat meningkatkan pendapatan negara.

"Timah dapat menjadi senjata di Indonesia, karena volume ingot timah yang melimpah ruah di Indonesia. Maka dari itu, hilirisasi timah harus dilakukan secara optimal. Jika hilirisasi ini terpecah, akan merugikan Indonesia," ucap Arya.

Sejalan dengan Arya, Jabin Sufianto, Wakil Ketua Komite Tetap Mineral dan Batu Bara mengatakan bursa timah harus dioptimalkan sebelum memulai hilirisasi. Terlebih, volume ingot timah di Indonesia besar yang bisa dipakai mendikte dan menguasai dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan banyaknya volume ingot di Indonesia, hal ini dapat dijadikan bargaining power untuk Indonesia. Maka dari itu, dalam mengolah timah, jangan diurai ke bawah menjadi produk retail, karena pasarnya sedikit," ucap Jabin.

Jabin menambahkan, dalam melakukan hilirisasi, pemerintah harus memperhatikan pajak ekspor di Indonesia. Saat ini, pajak ekspor di Indonesia lebih besar dibandingkan pajak impor, yakni 11%. Sementara pajak impor hanya 0%. Bahkan terdapat impor yang bebas biaya pajak. Hal inilah yang memberatkan pelaku usaha dalam melakukan hilirisasi.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, jumlah sumber daya dan cadangan timah di Indonesia pada tahun 2018 berjumlah 2 juta ton kasiterit. Sementara, pada tahun 2020, meningkat berjumlah 2,76 juta ton kasiterit dan 2,72 ton kasiterit. Cadangan timah Indonesia diestimasikan akan habis pada 2046.


(hns/hns)

Hide Ads