Benar Nggak Sih Pertalite Makin Boros-Keruh? Begini Uji Labnya

Benar Nggak Sih Pertalite Makin Boros-Keruh? Begini Uji Labnya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 27 Sep 2022 16:15 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi pembicaraan setelah harganya naik. Banyak netizen menyebut, Pertalite mengalami perubahan warna dan cenderung lebih keruh hingga lebih boros.

Terkait hal ini, PT Pertamina Persero buka suara. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebut jika warna BBM tidak berpengaruh terhadap performa.

"Tadi Pertalite yang sudah kita simpan sampelnya satu tahun lebih warnanya tidak berubah memang ada warna kehijauan seperti itu jadi itu contoh sampelnya yang sesuai warnanya dan kami tegaskan juga bahwa warna itu tidak berimplikasi terhadap performa atau spesifikasi dari BBM itu sendiri," kata Irto di Integrated Terminal Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan, sampel Pertalite yang sudah disimpan selama satu tahun dan tidak mengalami pengurangan. Ini sekaligus menepis anggapan yang menyebut Pertalite lebih boros dan cepat menguap.

Sementara itu, Eksekutif GM Regional Jawa Bagian Barat, Waljiyanto berpendapat, yang membuat Pertalite terasa lebih boros lebih kepada faktor psikologis.

ADVERTISEMENT

"Dulu kan orang patokannya beli literan. Biasa harga segitu dapat satu liter, kemudian sekarang beda takarannya, secara psikologis ngerasa lebih boros," ungkapnya.

Irto menjamin BBM yang didistribusikan ke masyarakat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemerintah. Di luar itu, ada regulator yang melakukan sampling secara acak.

"Regulator melakukan hal yang sama, dari Migas, melakukan sampling bahkan diam-diam. Sampling dilakukan secara random dari SPBU. diuji untuk sampelnya, dan itu disimpan di regulator. Untuk itu kami tidak berani, atau lari dari spek yang ditentukan pemerintah," sambungnya.

Dia menambahkan warna BBM bisa menjadi pembeda. Artinya, masyarakat akan tau mana yang disebut Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, dan lain-lain.

Simak juga Video: SPBU VIVO Bandung 'Diserbu' Ojol Usai Pertalite Naik

[Gambas:Video 20detik]




(dna/dna)

Hide Ads