"Desa Berdikari Pertamina di Keliki menjadi pilot project pengembangan energi terbarukan dan sekaligus bentuk dukungan perseroan terhadap Presidensi G20 Indonesia yang berfokus pada transisi energi bersih," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Kamis (29/9/2022).
Fajriyah menuturkan Pertamina memiliki 11 Desa Energi Berdikari di Indonesia yang dikembangkan dengan melibatkan generasi muda yang berkontribusi langsung untuk transisi energi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-11 desa tersebut meliputi Balkondes Wringinputih, Magelang ( 1,2 KWP), Balkondes Karangrejo, Magelang (1,2 KWP), Desa Wisata & Budi Daya Kepiting, CIlacap (6,6 kWP), Life Energi Karang-Karangan Solar Home Sistem, Luwu (4,4 KWP).
Ada juga Energi Pelosok Cindako, Maros (6,6 KWP), Wisata Edukasi Kampung Sekaja, Jambi (2,2 KWP), Desa Energi Berdikari Krueng Raya, Aceh Besar (4,4 KWP), PLTS Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Wayame, Ambon (4,4 KWP), Walahar Eco Green, Karawang (2,2 KWP), Pusat Konservasi Elang Kamojang, Garut (6,6 KWP) dan Desa Keliki, Gianyar (28 KWP).
Fajriyah menambahkan Pertamina memiliki 47 Program energi terbarukan yang dikemas dalam Desa Energi Berdikari. Program tersebut meliputi Solar Energy (29 Program), Hybrid Energy (1 Program), Biogas and Biomethane (11 Program), Microhydro Energy (4 Program) dan Biodiesel Energy (2 Program).
Seluruh program ini menyumbang pengurangan emisi karbon sebesar setara 530.000 ton CO2 per tahun dan memberikan multiplier effect Rp 1,8 miliar per tahun bagi 2.750 rumah tangga.
"Pertamina membuka akses energi bersih dan terjangkau melalui Program Desa Energi Berdikari. Pertamina bersama masyarakat mengoptimalkan pemanfaatan energi bersih untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa," tutur Fajriyah.
(ncm/ega)