Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memperkirakan, impor minyak maupun produk BBM akan semakin besar. Hal itu menimbang pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5% per tahun.
Darmawan menjelaskan, konsumsi minyak saat ini sekitar 1,5 juta barel per hari. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% per tahun, maka konsumsi di 2030 diproyeksi menjadi sekitar 2 juta barel per hari.
Sementara, produksi minyak di Indonesia saat ini sekitar 660 ribu barel per hari dan di tahun 2030 diproyeksi turun sampai 450 ribu barel per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya apa, impor minyak kita, baik itu crude maupun produk kita sudah mendekati Rp 400 triliun," katanya dalam acara 'Menapak Peta Jalan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Nasional', Selasa (11/10/2022).
Dia menerangkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar Rp 15.000 triliun. Dengan nilai impor Rp 150 triliun maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebanyak 1% dan jika impornya Rp 300 triliun akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sekitar 2%.
"Makanya kalau impornya Rp 300 triliun, Rp 400 triliun ya ada pertumbuhan ekonomi yang melambat," terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, energi berbasis impor harus digantikan oleh energi domestik sehingga tidak menggerus pertumbuhan ekonomi.
"Listrik kita domestik, batubara domestik, gas kita kontrak dari domestik semuanya, kemudian energi baru terbarukan juga domestik," katanya.
(acd/zlf)