Kecelakaan Maut Tambang Meledak di Turki

Kecelakaan Maut Tambang Meledak di Turki

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 17 Okt 2022 07:30 WIB
Sebuah ledakan terjadi di lokasi penambangan emas di barat daya Burkina Faso. Sedikitnya 60 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Foto: Screenshoot Reuters
Jakarta -

Sebanyak 41 orang tercatat meninggal dunia dalam kecelakaan meledaknya tambang di Turki. Dalam insiden tambang meledak di wilayah Amasra ini ada peran perusahaan negara atau BUMN.

Perusahaan negara atau BUMN Turki yakni Turkish Hard Coal Enterprises (TKK). Perusahaan ini merupakan pemilik tambang yang meledak itu.

Dikutip dari situs resmi pemerintah Turki, Minggu (16/8/2022), dijelaskan, Turkish Coal Enterprises (TKI) dengan pengalaman 165 tahun telah melakukan kegiatan penambangan termasuk di Cekungan Zoldukdak. Kemudian dijelaskan, hak operasi di Cekungan Zonguldak dialihkan ke Turkish Hard Coal Enterprise (TTK) yang didirikan pada 1982.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikutnya dalam situs itu dijelaskan, kegiatan penambangan batu bara di Cekungan Soma dilakukan West Lignite Enterprise (GLI) hingga 1978 di mana mulai beroperasi sejak tahun 1913.

Sebelumnya, wilayah itu dioperasikan oleh swasta pada 1939. Kemudian dialihkan ke Etibank pada 1939 dan TKI pada 1957. Wilayah tersebut dioperasikan GLI antara tahun 1957 dan 1978. Selanjutnya, Aegean Lignite Enterprises (ELI) didirikan pada 27 Juli 1978 dan ELI mengoperasikan kegiatan penambangan.

ADVERTISEMENT

Kegiatan pertambangan TKI menunjukkan tren yang meningkat, terutama di akhir tahun 1970-an. Dijelaskan, dengan adanya Undang-undang No 2172 tambang-tambang yang akan dioperasikan oleh negara disebutkan bahwa daerah pertambangan batu bara yang dekat dengan pembangkit termal akan menyediakan kebutuhan batu bara dari pembangkit tersebut secara kualitas dan kuantitas dengan jadwal sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sementara, dikutip dari berbagai sumber, tambang batu bara di Amasra dioperasikan oleh TKK Amasra Taskomuru Isletme Muessesesi, anak perusahaan Turkish Hard Coal Enterprises (TKK). Tambang ini terletak di ladang batu bara Zonguldak.

Penambangan batu bara di Amasra telah dimulai sejak tahun 1848. Perusahaan swasta mengoperasikan wilayah tersebut hingga tahun 1940.

Pada tahun 1953, penambangan di ladang batu bara dinasionalisasi dan tambang pertama yang dibangun dengan modal publik di Amasra mulai beroperasi pada tahun yang sama.

Antara tahun 1953 dan 1994 tambang tersebut dioperasikan oleh serangkaian perusahaan publik, dan pada bulan September 1994 Direktorat Pengoperasian Amasra didirikan di bawah TTK untuk mengoperasikan tambang Amasra.

Per tahun 2020, tambang tersebut mempekerjakan 1.093 orang, di mana 974 di antaranya ditetapkan sebagai buruh, 86 sebagai pekerja kantoran, 5 sebagai pekerja kesehatan, dan 28 sebagai petugas keamanan.

Pada tahun yang sama dilaporkan bahwa tambang tersebut memiliki 385 ribu ton cadangan siap, 5,6 juta ton cadangan terbukti, 7,7 juta ton cadangan yang mungkin.

(acd/das)

Hide Ads