Realisasi lifting dan investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di kuartal III 2022 masih jauh dari target. Berdasarkan data SKK Migas, lifting migas tercatat 1,562 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau sebanyak 89,8% dari target dan investasi tercatat US$ 7,7 miliar atau sebanyak 60% dari target 2022.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memaparkan, realisasi produksi minyak tercacat 613 ribu barel per hari (bopd). Kemudian, lifting minyak sebanyak 610,1 ribu bopd atau sebanyak 86,8% dari target.
"Sampai dengan September 613 ribu bopd dan lifting 610,1 ribu," katanya dalam konferensi pers di Gedung Wisma Mulia, Jakarta, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, realisasi salur gas tercatat 5.353 MMSCFD. Angka ini setara 92,3% dari target.
Adapun realisasi investasi sebanyak US$ 7,7 miliar atau sebanyak 60% dari target. Adapun target investasi tahun ini sebesar US$ 13,2 miliar.
Namun demikian, penerimaan pemerintah dari sektor hulu migas telah mencapai US$ 13,95 miliar. Raihan itu sebanyak 140% dari target setahun.
Adapun target penerimaan negara dari hulu migas pada tahun ini ditargetkan sebanyak US$ 9,95 miliar. Namun, dalam APBN-P 2022 ditingkatkan menjadi US$ 16,7 miliar.
"Penerimaan pemerintah US$ 13,95 miliar atau 140% target APBN yang asli atau 83% target APBN perubahan. Jadi mudah-mudahan target APBN perubahan yang US$ 16,7 miliar bisa kita capai di tahun 2022 ini," terangnya.
(acd/dna)