Skema ETM Dinilai Jadi Kunci Percepat Transisi Energi

SOE International Conference 2022

Skema ETM Dinilai Jadi Kunci Percepat Transisi Energi

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Selasa, 18 Okt 2022 18:52 WIB
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT PLN (Persero) terus mendorong transisi energi guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Upaya tersebut mendapat dukungan dari Asia Development Bank (ADB) melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan dalam transisi energi, Indonesia mengedepankan keterjangkauan dan keberlanjutan bagi masyarakat.

"Tentu saja, ketika kita bicara energi bersih kita tidak bisa meninggalkan masyarakat. Untuk itu, kolaborasi dari sisi investasi, teknologi maupun kerja sama studi perlu terus dilakukan untuk mempercepat tercapainya target dekarbonisasi," ujar Pahala dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Pahala merinci proyek transisi energi yang digarap oleh pemerintah Indonesia dengan skema ETM. Salah satunya rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Menurutnya, untuk bisa memensiunkan PLTU dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Karena itu ETM hadir sebagai opsi pembiayaan agar dapat memensiunkan PLTU lebih awal.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN sudah menyiapkan peta memensiunkan PLTU untuk mencapai NZE. Adapun rencana pensiun dini pada PLTU batu bara akan dilakukan secara bertahap, baik berupa secara natural maupun pemensiunan lebih cepat (early retirement). Selanjutnya akan diganti dengan energi terbarukan.

"Tak hanya memensiunkan PLTU eksisting, sesuai peta jalan menuju NZE 2060, PLN juga tidak akan melakukan pembangunan PLTU baru, kecuali penyelesaian pembangunan saat ini yang sudah dalam tahap konstruksi," ungkap Darmawan.

Sementara itu, Director Energy Division Southeast Asia Department ADB Toru Kubo menjelaskan melalui mekanisme pembiayaan ETM, maka Indonesia bisa mendapatkan tambahan dana untuk bisa mengakselerasi proyek dekarbonisasi.

"Kami sudah berbicara dengan pemerintah tentang ETM ini sejak Februari tahun lalu di mana ini bisa menjadi kunci percepatan proyek transisi energi di Indonesia," ujar Toru.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

Jika berbicara transisi energi, kata dia, tidak hanya terkait proyek kelistrikan saja. Meski memang proyek kelistrikan yang dilakukan Pemerintah Indonesia saat ini menjadi proyek unggulan dalam ETM.

Kata Toru, melalui gerak aktif ADB dan pemerintah Indonesia, isu soal transisi energi bisa menjamur di masyarakat. Ia juga sepakat dalam menuju lingkungan dan iklim yang lebih baik perlu partisipasi masyarakat.

Di sisi lain, perusahaan data dan web services asal Amerika Amazon Web Services Inc menilai iklim investasi khususnya di sektor energi terbarukan Indonesia makin menarik. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk bisa menjadi industri yang berbasis energi bersih.

APAC Head of Energy & Environment Policy Amazon Web Services Ken Haig menjelaskan saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pengembangan energi terbarukan yang cukup besar. Apalagi dengan adanya instrumen investasi yang memungkinkan keterlibatan sektor privat dalam upaya mempercepat terwujudnya energi bersih.

"Ini adalah kesempatan yang luar biasa, meski memang ada beberapa kebijakan dan regulasi yang perlu dikembangkan sehingga memudahkan investasi masuk," ujar Ken Haig.


Hide Ads