Sebagai informasi, KNKT mengungkap hasil investigasi atas penyebab kecelakaan truk Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, Desa Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi. Penyebab dari kecelakaan maut itu karena rem blong dan kebocoran dari solenoid valve klakson tambahan (klakson telolet).
Plt Kepala Sub Komite Investasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan mengatakan truk trailer tangki Pertamina mengalami kegagalan pengereman karena persediaan udara pada rem berada di bawah ambang batas, sehingga tidak cukup kuat untuk melakukan pengereman.
"Penurunan udara tekan dipicu oleh dua hal, pertama adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan (klakson telolet) dan kedua adalah travel stroke kampas rem yang tidak standar Resultan dua hal ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem," jelasnya dalam konferensi pers di kantor KNKT, Selasa (11/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan temuan di lapangan, KNKT menyatakan bahwa tidak ditemukan jejak pengereman (skidmark) di permukaan jalan lokasi tabrakan beruntun. Adanya perbedaan tinggi 20 meter pada jarak Β± 1 km menjadi risiko gagal nanjak dan kegagalan pengereman karena faktor jalan relatif sangat kecil.
Wildan juga mengatakan terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terjadinya kecelakaan di antaranya terkait akses jalan perumahan (minor) ke jalan utama dan adanya bukaan median untuk berputar arah, rambu yang bercampur dengan iklan atau reklame di sepanjang jalan.
(ada/hns)