Mau Dipakai buat Redam Harga BBM, Stok Minyak AS Makin Mengering

Mau Dipakai buat Redam Harga BBM, Stok Minyak AS Makin Mengering

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 19 Okt 2022 10:08 WIB
People stand near a pump at a Shell gas station, Tuesday, June 29, 2021, near downtown Seattle. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Jakarta -

Cadangan Minyak Strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) Amerika Serikat (AS) turun 36% sejak Presiden Joe Biden menjabat Januari 2021. Stok minyak darurat berada pada titik terendah dalam 38 tahun atau sejak Juni 1984.

Tekanan inflasi dari sektor energi membuat pemerintahan Biden memilih memanfaatkan cadangan minyak strategis AS untuk mendinginkan harga minyak, terutama sejak Rusia menginvasi Ukraina. Hal ini dalam upaya untuk meredam harga minyak dan BBM.

Tidak berhenti sampai di situ, pemerintahan Biden berencana mengumumkan penjualan sekitar 14 juta barel lagi dari SPR. Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Phil Mattingly dari CNN, dikutip Rabu (19/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penjualan ini sebenarnya bukan barang baru. Ini adalah bagian dari rencana yang diumumkan sebelumnya untuk melepaskan 180 juta barel minyak pada Mei 2022," tulis pemberitaan tersebut.

Dilansir dari Reuters, pemerintah AS juga telah berbicara dengan perusahaan minyak tentang penjualan tambahan 26 juta barel dari penjualan yang diamanatkan kongres pada tahun fiskal 2023 yang dimulai 1 Oktober.

ADVERTISEMENT

Biden mengatakan harga BBM saat ini terlalu tinggi dan ia akan berbicara lebih banyak tentang cara penurunan biaya pada minggu ini. Wakil Sekretaris Energinya, David Turk menyebut bahwa pemerintah dapat memanfaatkan cadangan minyak strategis dalam beberapa minggu dan bulan mendatang untuk menstabilkan harga minyak.

"Gedung Putih tidak menyukai harga bensin US$ 4 per galon dan telah mengisyaratkan akan mengambil tindakan untuk menurunkannya," kata seorang sumber.

Harga rata-rata bensin di AS mencapai sekitar US$ 3,89 per galon, naik sekitar 20 sen dari bulan lalu dan 56 sen lebih tinggi dari tahun lalu saat ini. Harga bensin mencapai rekor rata-rata di atas US$ 5,00 pada bulan Juni ketika harga minyak mentah dunia mencapai level tertingginya tahun ini.

(aid/das)

Hide Ads